CEO Jouska Buka Suara soal Kepemilikan Saham di Mahesa

CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2020 17:57 WIB
CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno mengaku memiliki saham di Mahesa yang membuatnya dituding mengelola dana klien. Tapi, ia hanya investor pasif.
CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno mengaku punya saham di Mahesa Strategis Indonesia, perusahaan yang membuatnya dituding mengelola dan merugikan dana klien. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri sekaligus CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) Aakar Abyasa Fidzuno buka suara terkait kepemilikan sahamnya di PT Mahesa Strategis Indonesia yang membuatnya dituding mengelola dana klien dan melakukan transaksi saham yang berujung kerugian.

Menurut Aakar kepemilikan sahamnya di Mahesa merupakan hal wajar sebab orang-orang yang tergabung di dalam perusahaan tersebut merupakan rekan-rekan dekatnya.

Ia mengaku menyetor modal awal pendirian Mahesa sebesar Rp170 juta. Angka tersebut terbilang kecil lantaran modal awal pendirian Mahesa mencapai Rp500 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya menyetor sekitar 110 juta 70 persen untuk investasi setup kantor dan lain-lain. Jadi menurut saya ini angkanya tidak terlalu besar dan teman-teman saya yang namanya broker di manapun bisa bekerja. Pada dasarnya hanya seperti itu alasan awalnya saya tanam uang di Mahesa, sangat sederhana," tuturnya dalam video conference, Selasa (1/9).

Ia juga mengakui sebagai perusahaan, Mahesa tak terdaftar resmi sebagai perusahaan investasi atau sekuritas. Namun ia memastikan orang-orang yang ada di dalamnya adalah broker yang memiliki lisensi.

Aakar pun menegaskan pihaknya tak pernah menggiring klien untuk menggunakan jasa Mahesa. Pasalnya Jouska dan Mahesa memang tak memiliki perjanjian kerja sama.

Di samping itu, ia mengklaim hanya bertindak sebagai komisaris serta investor pasif di Mahesa dan tak pernah ambil bagian dalam operasional perusahaan.

"Dari awal sangat sederhana pertama klien Jouska tidak pernah mentransfer dana ke mana pun jadi ke lain punya dana di akun dia sendiri dan aku tersebut langsung terdaftar dengan sekuritas," terangnya.

Karena itu lah transaksi yang dilakukan klien dan Mahesa didasarkan pada surat surat kesepakatan bersama. "Itulah sebabnya kontrak yang terjadi antara Mahesa dan klien adalah surat kesepakatan bersama yang dibuat oleh klien ke broker biasanya dikenal dengan discretionary trading account," imbuhnya.

Terkait kerugian yang dialami klien Jouska dari kerja sama dengan Mahesa, Aakar juga mengaku sempat memberikan teguran kepada manajemen agar pengelolaan dana klien dilakukan secara hati-hati.

"Sebagai komisaris saya sudah menegur Mahesa saat investasinya menurun. Jadi dari tahun lalu sebetulnya kami sudah berusaha untuk mengintervensi Mahesa ketika kinerjanya menurut atau tidak sesuai ekspektasi tapi ada risiko market itu lah yang terjadi sekarang," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER