Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.632 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (17/9) sore. Posisi tersebut menguat 0,19 persen dibandingkan perdagangan Rabu (16/9) sore di level Rp14.660 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.878 per dolar AS atau melemah dari Rp14.844 per dolar AS hari sebelumnya.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Peso Filipina melemah 0,28 persen, dolar Singapura melemah 0,07 persen, rupee India melemah 0,7 persen, yuan China melemah 0,22 persen, ringgit Malaysia melemah 0,12 persen, dan bath Thailand melemah 0,22 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya yen Jepang menguat 0,21 persen, dolar Taiwan menguat 0,03 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,15 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,61 persen persen, dolar Australia melemah 0,72 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,41 persen dan franc Swiss menguat 0,66 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4 persen membawa sentimen positif bagi penguatan rupiah hari ini.
Apalagi, demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan yang berpotensi masih terjadi di pasar keuangan, BI juga mengumumkan bakal menempuh langkah-langkah lanjutan.
Lihat juga:BLT 2,8 Juta Pekerja Cair Awal Pekan Depan |
Meski demikian, ketidakpastian ekonomi akibat meningkatnya kasus covid-19 dapat menjadi bumerang bagi perekonomian Indonesia.
"Apalagi kasus tertinggi di Indonesia berasal dari DKI Jakarta yang merupakan pusat ekonomi dan DKI Jakarta menyumbang 18 persen ekonomi nasional," ucap Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Di samping itu pasar juga terus mengawasi proses pembahasan revisi Undang-Undang Bank Indonesia yang berlanjut di Badan Legislasi (Baleg) DPR.
"Dalam revisi ini ada beberapa pasal yang dihapus dan juga ditambahkan. Salah satunya dalam draft tersebut BI adalah lembaga negara yang independen yang berkoordinasi dengan pemerintah dalam melaksanakan tugas dan wewenang, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini," imbuh Ibrahim.
Sementara, dari sisi eksternal pergerakan mata uang rupiah dipengaruhi penilaian optimistis Bank Sentral AS The Federal Reserve tentang pemulihan ekonomi dan karena meningkatnya toleransi untuk inflasi yang lebih tinggi.
Pada pertemuan kebijakan, The Fed berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga setidaknya akhir 2023 ketika pasar tenaga kerja mencapai "lapangan kerja maksimum" dan inflasi berada di jalur untuk "melebihi" target inflasi 2 persen.
"Sore ini rupiah ditutup menguat tipis 10 poin di level rp14.000 832 dari penutupan sebelumnya dalam perdagangan akhir pekan mata uang rupiah kemungkinan masih akan berfluktuasi dan ditutup menguat tipis antara Rp14.800-14.870," pungkasnya.