Sri Mulyani Minta Pasar Ekspor Produk Halal Dipertahankan

CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2020 10:56 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani minta pangsa pasar ekspor produk halal ke negara-negara Islam dipertahankan agar bisa berkontribusi bagi ekonomi RI.
Menteri Keuangan Sri Mulyani minta pangsa pasar ekspor produk halal ke negara-negara Islam dipertahankan agar bisa berkontribusi bagi ekonomi RI. (Dok. Kementerian Keuangan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Sri Mulyani minta ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara islam dipertahankan di era pandemi virus corona atau covid-19, khususnya ke negara-negara yang berada dalam Organisasi Kerja Sama Internasional (OKI).

Dengan begitu, ekspor produk halal bisa memberikan kontribusi bagi perdagangan ekonomi Tanah Air secara keseluruhan, termasuk ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, Ani, sapaan akrabnya ,mencatat ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara OKI mencapai US$45 miliar atau setara 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia sebesar US$369 miliar pada 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap pada tahun-tahun depan, pertumbuhan bisa terus dipertahankan meski tentu covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia dan ini tantangan yang tak mudah," ujar Ani dalam Forum Riset Ekonomi Keuangan Syariah 2020 secara virtual, Senin (21/9).

Lebih lanjut, Ani melihat potensi permintaan produk halal Indonesia dari pasar internasional sejatinya masih besar. Menurut catatannya, nilai pengeluaran penduduk muslim mencapai US$2,2 triliun per tahun. 

Jumlah ini berasal dari 1,8 miliar umat muslim di dunia. Porsinya mencapai 24 persen dari total penduduk di dunia. 

"Pengeluaran ini termasuk di bidang makanan, obat-obatan, lifestyle, dan lainnya. Pertumbuhannya cukup besar mencapai 5,2 persen, dengan pertumbuhan ini maka sebetulnya ekonomi syariah bagian yang penting dalam ekonomi global," katanya. 

Lebih lanjut, Ani melihat produk halal dan ekonomi serta keuangan islam sejatinya tidak hanya memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara angka, namun nyata di masyarakat. Hal ini tercermin dari nilai dan kaidah ajaran agama islam, seperti keadilan dan kemaslahatan umat. 

"Ini jawaban kebutuhan umat manusia terutama yang masih berikhtiar dalam memerangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan secara berkeadilan. Sebab nilai nilai islam yang luar biasa terus menerus secara pokok muncul di semua ajaran dan setiap doanya mencirikan keadilan," terangnya. 

Hanya saja, untuk memaksimalkan potensi itu, Indonesia harus didukung dengan kebijakan syariah yang mumpuni. Salah satu caranya dengan meningkatkan riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah, sehingga mampu meningkatkan nilai dari ekonomi islam.

"Riset bidang ini harus terus ditingkatkan agar ekosistem bisa dibangun, policy, instrumen, dan kehandalan didukung data, baik level mikro perusahaan dan riset tata kelola dan riset yang sifatnya makro dan sektoral. Ini tantangan dan sekaligus keinginan untuk membangun riset bidang ekonomi dan keuangan syariah," tuturnya. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER