Masyarakat Diklaim Rajin Nabung di Bank di Era Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2020 12:29 WIB
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai masyarakat menaruh banyak dana menjadi simpanan bank di era covid-19.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai masyarakat menaruh banyak dana menjadi simpanan bank di era covid-19. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai masyarakat banyak menaruh dananya menjadi simpanan bank di era covid-19. Jumlah yang ditabung pun tidak sedikit.

Karenanya, dia memprediksi dana pihak ketiga (DPK) perbankan tahun ini akan tumbuh lebih tinggi sekitar 8,3 persen, dibandingkan tahun lalu yang berkisar 6 persen hingga 7 persen.

Ia meyakini, perbankan tak akan kekeringan likuiditas di sepanjang tahun ini maupun tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Likuiditas bukan masalah untuk tahun ini dan tahun depan karena banyaknya DPK yang ditaruh di perbankan dan melemahnya permintaan pinjaman (kredit) masih terjadi," katanya dalam webinar bertajuk Economic Outlook Triwulan III 2020, Kamis (24/9).

Pertumbuhan simpanan bank ini dinilai sebagai cerminan dari kepercayaan diri (confidence) masyarakat. Semakin tinggi angka penularan, semakin banyak pula dana masyarakat yang dititipkan di bank.

"Artinya, membangun confidence lebih baik lewat perbaikan penanganan covid-19, ini akan bisa alihkan dana masyarakat ke investasi ataupun ekspansi usaha," jelas Andry.

Mengutip data Lembaga Penjamin simpanan (LPS), simpanan masyrakat di atas Rp5 miliar melonjak menyentuh Rp225,9 triliun. Angka ini naik 95,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp115,4 triliun.

Di sisi lain, ia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini melambat akibat pandemi covid-19. Ia menyebut pertumbuhan kredit hanya akan mencapai 1,5 persen.

Sementara, ia menilai akan terjadi lonjakan terhadap kredit macet (non-performing loan/NPL) pada tahun ini di kisara 3,5 persen-4 persen.

Secara keseluruhan, ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada 2020 masih akan lesu, tumbuh negatif 1 persen hingga 2 persen.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER