Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama Komisi VII DPR RI yang diwakili oleh Ridwan Hisjam mengadakan kunjungan kerja ke Demak pada Jumat (25/9), guna meninjau pembangunan pipa distribusi gas bumi milik PT Pertagas Niaga.
Pipa tersebut nantinya akan digunakan untuk mengalirkan gas bumi kepada konsumen PT Aroma KopiKrim Indonesia. Perwakilan PT PErtagas Niaga dan PT Aroma KopiKrim Egi menyebut, PT Aroma KopiKrim telah memanfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar dengan kapasitas 1-2,5 MSCFD, menggunakan CNG yang diambil dari Jawa Timur.
Pemakaian CNG sebagai bahan bakar itu yang akan diganti dengan gas bumi, setelah pipa distribusi dibangun PT Pertagas Niaga. Egi mengatakan uji fungsi pipa akan dilakukan tak lama lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan pipa 12 kaki dan fasilitas penerimaannya dapat diselesaikan dan diuji fungsi (commissioning test) pada minggu kedua bulan Oktober 2020," kata Egi.
Egi berharap, pengoperasian pipa distribusi dapat meningkatkan utilisasi pipa transmisi PT Pertagas ruas Gresik-Semarang yang merupakan hasil lelang BPH Migas pada 2006 silam.
Gas bumi yang akan dialirkan itu direncanakan berasal dari alokasi gas KKKS Kangean Energy Limited sebesar 16,3 BBUTD. Lima fasilitas pipa yang digunakan adalah pipa transmisi Pertagas Pagerungan-ORF Porong berdiameter 28 inci sepanjang 369,7 km; pipa transmisi Pertagas ruas ORF Porong-Gresik berdiameter 28 inci sepanjang 52,64 km; pipa transmisi Pertagas ruas Gresik-Semarang berdiameter 28 inci sepanjang 267 km; pipa milik pemerintah dari ORF Tambak Rejo-Kaligawe berdiameter 8 inci sepanjang 5,6 km; serta pipa yang sedang dibangun dari Kaligawe ke PT Aroma Kopi berdiameter 12 inci sepanjang 4,3 km.
Dalam kesempatan yang sama, rombongan BPH Migas juga meninjau fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik pemerintah yang bakal dioperasikan oleh T PErtagas Niaga di Kaligawe. SPBG itu melayani pengisian bahan bakar gas untuk Trans Jawa Tengah yang berjumlah 300 unit.
(rea)