Produsen pesawat, Boeing, disebut hampir mengantongi izin terbang 737 Max yang saat ini dikandangkan (grounded).
Mengutip CNN, Sabtu (17/10), proses perizinan terbang kembali itu memakan waktu hingga setahun, atau lebih lama dari yang diharapkan Boeing. Namun, 737 Max diprediksi baru bisa melayani penumpang tahun depan lantaran masih banyak prosedur birokrasi, perbaikan pesawat, dan pelatihan pilot yang harus diselesaikan oleh Boeing.
Kabar baik untuk Boeing juga datang dari Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa pada Jumat (16/10). Otoritas penerbangan Eropa itu mengkonfirmasi bahwa mereka juga hampir menyelesaikan semua urusan perizinan 737 Max. Namun, masih butuh waktu lebih dari sebulan untuk menyelesaikan persetujuan akhir itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir CNN dari Bloomberg, Patrick Ky, Direktur Eksekutif Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa mengatakan bahwa dia puas dengan langkah-langkah Boeing untuk membuat 737 Max menjadi aman.
Tetapi, otoritas tetap meminta Boeing untuk meningkatkan perangkat lunak tambahan guna lapisan pengamanan ekstra, meskipun 737 Max telah mengantongi izin terbang nantinya. Patrick memprediksi tambahan perangkat lunak itu butuh waktu hingga 2 tahun.
Seperti diketahui, 737 Max harus grounded sejak Maret 2019, usai dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Salah satunya, kecelakaan maut yang dialami maskapai Lion Air JT610 pada Oktober 2018, serta Ethiopian Airlines 302 pada Maret 2019.
Awalnya, Boeing berharap keputusan grounded itu bisa berlangsung singkat, tetapi ternyata sulit untuk mendapatkan persetujuan terbang.
Bahkan, otoritas penerbangan nasional Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) mengkritisi keputusan mereka sendiri mengizinkan 737 MAX dan menyesal tidak bertindak dalam 5 bulan jeda kecelakaan pertama ke kecelakaan kedua.
Selain itu, sebuah dokumen mengungkapkan bahwa insinyur Boeing dan karyawan lainnya pun meragukan keselamatan 737 Max selama peninjauan awal pesawat.
Tahun lalu, Boeing memperkirakan 737 Max akan terbang pada kuartal IV 2019. Namun, awal tahun ini, pihaknya memperkirakan mendapat persetujuan pada pertengahan tahun.
"Kami terus bekerja sama dengan regulator global dalam proses ketat untuk mensertifikasi ulang 737 Max dan dengan aman mengembalikan pesawat ke layanan komersial," kata Boeing
Pekan lalu, FAA juga menerbitkan usulan draf pelatihan pilot Max. Sebelumnya, badan itu juga telah menerbitkan lusinan draf lainnya yang harus diselesaikan sebelum memberikan persetujuan akhir bagi maskapai penerbangan untuk menerbangkan pesawat lagi.
Untuk diketahui, Max adalah jenis jet terlaris Boeing sebelum dilarang terbang. Sebab, Max mempunyai mesin termutakhir yang diklaim lebih hemat bahan bakar sehingga bisa menekan biaya operasional daripada versi sebelumnya.
Sejumlah maskapai penerbangan diprediksi akan kembali menerbangkan 737 Max jika telah memperoleh izin terbang kembali. Tetapi, Boeing mungkin menghadapi masalah branding.
Maskapai dihadapkan pertanyaan apakah penumpang bersedia terbang kembali menggunakan 737 Max. Beberapa maskapai mengatakan mereka akan mengizinkan penumpang memesan penerbangan lain jika mereka tidak ingin terbang dengan 737 Max.
(ulf/ayp)