Sri Mulyani Beberkan Rahasia Ekonomi Mulai Membaik

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 18:51 WIB
Menkeu Sri Mulyani menilai belanja pemerintah yang tumbuh 9,8 persen pada kuartal III menjadi salah satu penyebab kontraksi ekonomi tak sedalam sebelumnya.
Menkeu Sri Mulyani menilai belanja pemerintah yang tumbuh 9,8 persen pada kuartal III menjadi salah satu penyebab kontraksi ekonomi tak sedalam sebelumnya. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap rahasia ekonomi Indonesia mulai membaik pada kuartal III 2020. Hal ini utamanya didorong oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah yang berbalik dari minus 6,9 persen menjadi 9,8 persen.

Ani, sapaan akrabnya mengatakan pertumbuhan konsumsi pemerintah berhasil berbalik karena didukung oleh percepatan realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tercatat, belanja negara tumbuh hingga 15,5 persen pada kuartal III 2020.

"Percepatan realisasi belanja negara yang meningkat sangat pesat pada kuartal III telah membantu peningkatan atau pembalikan dari pertumbuhan konsumsi pemerintah. Turning point-nya melebih 17 persen," ungkap Ani, sapaan akrabnya, saat konferensi pers virtual, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, tingginya realisasi pertumbuhan belanja negara berhasil membuat konsumsi rumah tangga ikut bergairah lagi. Tercatat, kontraksi pada indikator ini membaik dari minus 5,5 persen menjadi minus 4 persen dari kuartal II ke kuartal III.

"Ini didukung oleh belanja pemerintah dalam rangka perlindungan sosial yang meningkat sangat tajam," katanya.

Ia mengklaim peran belanja negara terhadap perbaikan konsumsi rumah tangga berasal dari realisasi bantuan sosial (bansos) pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Data akhir September 2020, realisasi dana PEN mencapai Rp318,5 triliun atau 45,8 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Selain konsumsi pemerintah dan rumah tangga, bendahara negara mengungkapkan komponen investasi juga memberi andil positif bagi pertumbuhan ekonomi kuartal III. Pasalnya, investasi yang semula minus 8,6 persen kini membaik ke kisaran minus 6,5 persen.

"Ini didukung oleh berbagai indikator investasi seperti penjualan semen, penjualan kendaraan niaga, dan impor barang modal yang mengalami perbaikan," terangnya.

Secara keseluruhan ekonomi kuartal III minus 3,49 persen. Kendati masih minus, namun angkanya lebih rendah dari minus 5,32 persen pada kuartal II.

Ke depan, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu meyakini pemulihan ekonomi Indonesia bisa lebih baik lagi. Sebab, tren pemulihan masih terus berjalan.

Selain itu, pemerintah tengah melaksanakan reformasi struktural birokrasi. Begitu juga dengan pengadaan vaksin.

"Pemberian vaksin diharapkan akan mampu mengembalikan tren konsumsi rumah tangga terutama kelompok menengah atas, sehingga perbaikan diharapkan dan diyakini akan terjadi pada kuartal IV dan seterusnya," pungkasnya. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER