Airlangga Akui Pengangguran Masih Jadi Tantangan

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 19:06 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui pemerintah masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah pengangguran RI.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui pemerintah masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah pengangguran RI. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui pemerintah masih memiliki tantangan untuk menekan jumlah pengangguran RI. Sebab, pandemi covid-19 menambah jumlah pengangguran sebanyak 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang pada Agustus 2020.

Imbasnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 melonjak menjadi 7,07 persen. Realisasi itu naik dari posisi Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.

"Nah ini, tekanan kita memang di lapangan kerja, di mana lapangan kerja ini jumlah pengangguran masih sekitar 5 persen," dalam konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi, Kamis (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dari sisi jumlah pengangguran, ia menuturkan jumlah pekerja informal di Indonesia masih tinggi. Belum lagi, angkatan kerja baru yang diperkirakan mencapai 2,9 juta orang tahun ini, sehingga menambah ketat persaingan mencari kerja.

"Juga terkait yang masuk ke lapangan kerja, tahun ini 2,9 juta orang, ada 1,7 juta orang lulus perguruan tinggi dan 1,3 juta orang adalah lulusan SMK yang perlu dicarikan jalan keluar," ucapnya.

Menurutnya, salah satu jalan keluar penciptaan lapangan kerja adalah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Lewat UU tersebut, pemerintah menyederhanakan proses berusaha sehingga harapannya bisa mendatangkan banyak investasi dan penciptaan lapangan kerja.

"Satu yang akan didorong dalam UU Cipta Kerja, agar mereka untuk bekerja dipermudah dan mereka untuk masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," katanya.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan pengangguran disebabkan pandemi covid-19. Ia menjelaskan TPT tertinggi tercatat di DKI Jakarta, yakni 10,95 persen. Sementara, TPT terendah berada di Sulawesi Barat sebesar 3,32 persen.

"Dampak pandemi covid-19 jauh lebih tajam di kota," ujarnya.

Kemudian, Suhariyanto memaparkan jumlah angkatan kerja naik 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang. Namun, jumlah orang yang bekerja pada Agustus 2020 turun 0,31 juta orang menjadi 128,45 juta orang.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER