Chatib Basri soal Urus Izin Usaha di RI: Hanya Bisa Doa

CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2020 13:47 WIB
Menkeu era SBY Chatib Basri mengungkapkan izin usaha dari BKPM saja tidak cukup. Proses perizinan di daerah seringkali menyulitkan investor.
Menkeu era SBY Chatib Basri mengungkapkan izin usaha dari BKPM saja tidak cukup. Proses perizinan di daerah seringkali menyulitkan investor. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan era SBY Chatib Basri menyatakan satu hal yang bisa dilakukan investor ketika mengurus perizinan di Indonesia hanyalah doa. Pasalnya, proses untuk mendapatkan izin usaha sulit.

Chatib menjelaskan investor akan mudah mendapatkan izin investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, izin dari BKPM saja tidak cukup.

Untuk membuka usaha di Indonesia, Chatib menyatakan investor juga perlu dapat izin dari pemerintah daerah (pemda). Seringkali, katanya, proses di daerah yang membuat investor kesulitan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Percuma dapat izin dari BKPM, tapi sama pemerintah kota tidak keluar-keluar (izinnya). Izin di BKPM bisa hanya beberapa hari, tapi masalahnya di lokal untuk izin domisili. Makanya joke saya, kalau sudah urus izin sama pemerintah jadi religius, tidak ada yang bisa dilakukan selain doa," papar Chatib dalam webinar bertajuk Peluang Mendorong Investasi Saat Pandemi, Senin (9/11).

Menurut Chatib, Indonesia tak bisa terus seperti ini mengingat investasi merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Jika investasi naik maka dampaknya positif untuk ekonomi dalam negeri.

Di sisi lain, Chatib menilai ekonomi akan sulit diselamatkan selama pandemi virus corona belum teratasi 100 persen. Ia mengakui ekonomi akan semakin membaik pada kuartal III 2020 dan kuartal IV 2020.

Namun, bukan berarti ekonomi Indonesia dapat kembali normal dalam waktu dekat. Chatib bilang hal ini bergantung dari perkembangan kasus penularan virus corona.

"Setelah pandemi bisa diatasi, aktivitas mulai mengarah normal. Saya baru bicara tahap pemulihan, proses pemulihan hanya bisa dilakukan kalau pandemi nya bisa diatasi," terang Chatib.

Ia bilang distribusi vaksin baru akan terjadi tahun depan. Kendati demikian, Chatib tak yakin investasi akan naik tajam saat itu karena masih proses pemulihan.

"Mungkin periode setelah kondisi ekonomi mulai normal, dugaan saya dari hitungan vaksin, ekonomi Indonesia baru normal 2022," kata Chatib.

Saat situasi sudah sepenuhnya normal, ia yakin investasi akan semakin banyak yang masuk ke Indonesia. Pemerintah juga bisa meyakinkan investor untuk menanamkan dananya di dalam negeri.

[Gambas:Video CNN]

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.

Dengan pertumbuhan itu berarti ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir dan masuk ke jurang resesi. Pasalnya, pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER