Provinsi Jawa Timur mencatat pertumbuhan investasi hingga 42,3 persen pada kuartal ketiga tahun ini, yakni dari Rp46,7 triliun pada kuartal III 2019 menjadi sebesar Rp66,5 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Aris Mukiyono menyebut realisasi investasi di Jatim tumbuh positif di tengah pandemi covid-19.
"Di Jawa Timur pada Januari hingga September, alhamdulillah investasi masih tumbuh positif. Total investasi Jatim sampai September sudah Rp66,5 triliun," ungkap Aris pada pembukaan East Java Investival 2020, Kamis (26/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut investasi di Jatim masih didominasi oleh investor lokal. Dari total Rp66,5 triliun, sebesar Rp47 triliun di antaranya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN).
Sedangkan sisanya, yaitu Rp19,5 triliun, merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).
Ini artinya, hampir 70 persen investasi yang ditanamkan di Jatim berasal dari pelaku usaha lokal. Karena itu, ia mengingatkan akan pentingnya mengembangkan investasi yang sudah ada (existing) di samping mendatangkan investasi baru.
"Memang, kami berkeinginan ada investasi baru yang masuk dan kami yakin investasi tidak lelah-lelahnya harus dipromosikan, tetapi bagi yang sudah ada tetap harus dikembangkan," jelasnya.
Lihat juga:Pemprov NTT Bakal Bangun Pabrik Pakan Ternak |
Ia menyebut berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jatim sudah lima tahun berturut-turut menduduki urutan pertama dengan realisasi PDMN terbesar.
Untuk diketahui, realisasi pertumbuhan investasi nasional hingga kuartal III 2020 tercatat sebesar Rp611,1 triliun atau 74,8 persen dari target tahunan, yakni Rp817,2 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut capaian tersebut tumbuh sebesar 1,7 persen dari periode sama tahun lalu, yakni Rp601,3 triliun.
Bahlil merinci realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi. Realisasi PMDN naik 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp283,5 triliun.
Selanjutnya, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen dari total investasi. Realisasi PMA justru turun 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp317,8 persen.