Tarif Impor Naik 80 Persen, Australia Bakal Bawa China ke WTO

CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2020 17:50 WIB
Australia meminta WTO untuk menyelidiki tarif hukuman dari China atas impor jelai atau yang terkenal dengan nama barley hingga 80 persen.
Australia akan meminta WTO untuk menyelidiki tarif hukuman China atas impor jelai atau yang terkenal dengan nama barley.(Random_fotos/Pixabay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Australia akan meminta Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) untuk menyelidiki tarif hukuman dari China atas impor jelai atau yang terkenal dengan nama barley hingga 80 persen. Laporan ke WTO ini akan meningkatkan ketegangan di antara kedua negara.

Dikutip dari AFP, Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengumumkan keputusan untuk lapor WTO setelah China mengenakan biaya tambahan 80 persen untuk impor jelai dari Australia.

Menurutnya, keputusan tersebut tidak mendasar dan tidak didukung oleh fakta. Hubungan Australia-China berada pada titik terendah sejak penumpasan Lapangan Tiananmen 1989.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kejadian tersebut Beijing memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi terhadap produk-produk Australia.

"Kami sangat yakin bahwa berdasarkan bukti, data dan analisis yang telah kami kumpulkan, Australia memiliki kasus yang sangat kuat," kata Birmingham.

Ekspor jelai Australia ke China bernilai sekitar US$ 1 miliar setahun sebelum musim kekeringan baru-baru ini. Para ahli mengatakan Beijing telah mempertimbangkan untuk membatasi impor jelai Australia sejak 2018 di tengah kekhawatiran bahwa China terlalu bergantung pada impor.

Pasalnya, China hanya mampu memproduksi sekitar 20 persen dari jelai yang dibutuhkan. Namun, pengenaan tarif itu terjadi dengan latar belakang perselisihan sengit antara Canberra dan Beijing.

Perselisihan ini telah memicu kekhawatiran bahwa tindakan tersebut bermotif politik. Sebagian petinggi Australia percaya bahwa sanksi tersebut adalah pembalasan bagi Australia yang melawan pengaruh China di dalam negeri dan di Asia-Pasifik.

Setidaknya 13 sektor Australia telah dikenakan tarif, termasuk jelai, daging sapi, batu bara, tembaga, kapas, lobster, gula, kayu, pariwisata, universitas, anggur, gandum, dan wol.

Seperti yang diketahui, jelai atau barley merupakan sejenis gandum yang sering dijadikan bahan sereal dan bahan baku bir.

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER