Sebuah pabrik di Jerman mulai menggenjot produksi jarum suntik untuk vaksin corona. Pasalnya, kebutuhan jarum suntik vaksin diperkirakan mencapai miliaran untuk kebutuhan global.
Dikutip dari AFP, tak hanya jarum suntik, tabung plastik kecil pun menjadi salah satu kebutuhan untuk menaruh vaksin.
"Tidak akan ada kekurangan jarum suntik, bahkan jika kami menghadapi tantangan besar," kata Otto-Philipp Braun, Wakil Direktur Almo, produsen alat suntik terkemuka Jerman, dikutip dari AFP, Senin (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi produksi, Kota Bad Arolsen, Jerman dengungan mesin yang keras memenuhi aula. Para karyawan mengatur jalur perakitan, mengenakan masker, jaring rambut, dan terkadang penutup telinga.
Mereka mengeluarkan jarum suntik sekali pakai 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, ditujukan untuk digunakan di Jerman dan lebih dari 140 negara lain di seluruh dunia.
Satu mesin mencetak butiran plastik berkualitas tinggi menjadi jarum suntik tipis berukuran satu mililiter, sementara mesin lainnya mengeluarkan piston yang pas di dalam silinder dan diperlukan untuk mengeluarkan vaksin.
Piston plastik berwarna hijau, sesuai dengan logo perusahaan induk Jerman B.Braun, raksasa di industri alat kesehatan yang dimiliki oleh keluarga Braun. Sebanyak 64 jarum suntik dengan piston dipasang setiap 13 detik.
Setiap tahun, Almo mengeluarkan lebih dari dua miliar jarum suntik dari berbagai jenis. Jarum yang dapat ditambahkan ke alat injeksi diproduksi oleh anak perusahaan B.Braun di Malaysia.
Perusahaan berencana menghabiskan 30 juta euro untuk jalur perakitan tambahan. Tambahan dana ini sebagian untuk mengatasi peningkatan permintaan selama covid-19. Pesanan pertama telah meluncur dari BioNTech Jerman, yang vaksinnya dikembangkan dengan raksasa AS Pfizer.
Vaksin Pfizer sudah diberikan kepada beberapa negara. Sementara, perusahaan Jerman lain Curevac masih melakukan uji coba tahap akhir.
"Kami dapat memproduksi 270 juta jarum suntik satu mililiter tahun depan, dan jika perlu tambahan 200 juta mulai 2022," kata Braun kepada AFP.
Almo mendapat pesanan sekitar 500 juta unit untuk 2020 dan 2021. Saingan utamanya, raksasa asal AS Becton, Dickinson and Company (BD), awal pekan ini mengatakan telah menerima pesanan lebih dari satu miliar perangkat injeksi secara global sebagai bagian dari upaya vaksinasi covid-19.