Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah banyak dirasakan pesertanya. Antara lain, Reni Sanako selaku peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Reni mengikuti program JKN-KIS sejak 2014. Ia mengaku sudah berkali-kali menggunakan kartu JKN-KIS demi kesehatan diri dan keluarga.
"Sudah berkali-kali saya menggunakan kartu JKN untuk berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Waktu saya melahirkan pakai KIS, saya juga pernah sakit dan berobat ke puskesmas. Anak saya juga pernah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Banggai dan harus diopname," cerita Reni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sejumlah pengalaman memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS, ibu satu anak itu menyebut tak pernah dikenai biaya. Reni juga memuji pelayanan yang diterima. Menurutnya, meski menggunakan kepesertaan JKN-KIS, dirinya tak dibedakan dari pasien umum lain.
"Selama ini saya belum pernah mengeluarkan biaya kalau berobat pakai kartu JKN-KIS, pelayanannya juga bagus, tidak pernah saya dibedakan dengan pasien umum. Administrasinya juga tidak ribet selama kita mengikuti semua proses sesuai ketentuan," katanya.
Bersyukur atas kehadiran JKN-KIS tersebut, Reni berharap program bisa berlanjut dan memberi pelayanan yang semakin baik. Terlebih, di masa pandemi seperti sekarang.
"Tidak bisa saya bayangkan kalau tidak ada program JKN-KIS. Berapa banyak biaya yang harus saya keluarkan selama ini untuk berobat seandainya tidak ada program ini."
"Saya harap program ini bisa terus hadir melayani masyarakat sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapat pengobatan," ujar Reni.
(rea)