Sejumlah bank telah memberikan pembiayaan US$1,7 triliun kepada 40 perusahaan plastik tanpa memberlakukan persyaratan apa pun untuk mengatasi polusi plastik yang mengalir ke sungai dan lautan dunia.
Dikutip dari Antara, sebuah laporan mengungkap kampanye lingkungan ingin pemberi pinjaman untuk memberikan pinjaman bersyarat, salah satunya langkah-langkah untuk meningkatkan daur ulang. Pasalnya, sebagian bank Eropa dan Amerika Serikat mulai menolak proyek bahan bakar fosil yang paling berpolusi guna membantu memperlambat perubahan iklim.
"Apa yang dibutuhkan sektor keuangan sekarang adalah seseorang untuk melangkah maju dan kemudian orang lain akan mengikuti," kata Direktur Vivid Economics Robin Smale.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disusun oleh portfolio.earth, laporan tersebut menempatkan Bank of America Corp, Citigroup Inc, dan JPMorgan Chase & Co sebagai tiga pemodal plastik terbesar antara Januari 2015 hingga September 2019.
Setiap bank menyediakan mulai dari US$144 miliar hingga US$172 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman dan penjamin emisi kepada perusahaan dari produsen bahan kimia, kemasan dan minuman hingga pengecer.
Barclays dan HSBC diperingkat sebagai pemodal plastik terbesar di antara negara-negara Eropa lainnya, masing-masing memberikan US$118 miliar dan US$96 miliar dolar AS.
Kekhawatiran publik atas plastik telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, para ilmuwan telah menemukan kontaminasi di lingkungan yang dulunya masih asli dari kedalaman laut hingga Kutub Utara.
Tetapi bank-bank dapat mengatasi polusi plastik dengan memberikan pinjaman bergantung pada skema penggunaan kembali dan daur ulang. Selain itu, bank bisa melobi pemerintah-perintah untuk mendukung langkah-langkah tersebut.