Kiat Pinjam Dana Lokapasar

CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2021 09:44 WIB
Lokapasar atau marketplace tidak hanya menjadi jembatan bagi pembeli dan penjual, tetapi juga antara pelapak dan pemodal.
Lokapasar atau marketplace tidak hanya menjadi jembatan bagi pembeli dan penjual, tetapi juga antara pelapak dan pemodal. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Awalnya sekedar jual - beli, kini beralih jadi sarana pinjam meminjam dana.

Dewasa ini, lokapasar atau marketplace tidak hanya menjadi jembatan bagi pembeli dengan penjual alias menjadi toko, tetapi juga antara pelapak dan pemodal. Jutaan pedagang online menjadi pasar baru bagi perbankan dan fintech untuk menyalurkan pinjaman dengan cepat dan tanpa harus bertemu fisik.

Di Indonesia, ada tiga raksasa marketplace yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee, yang sudah menyediakan layanan tersebut selama beberapa tahun terakhir. Skema kerjanya sederhana, mereka bekerja sama dengan mitra penyedia dana untuk "mencari" pelapak yang layak diberikan pinjaman. Mitra penyedia dana dalam hal ini bisa berasal dari bank maupun fintech yang diawasi oleh OJK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari masing-masing marketplace, secara garis besar, jenis pinjaman yang ditawarkan ada dua. Pertama, pinjaman bergulir (revolving) di mana debitur yang pengajuannya disetujui akan menerima plafon kredit tertentu yang bisa digunakan kapan saja. Setiap kali ditarik, saldo kredit akan berkurang. Sebaliknya, setiap pembayaran yang dilakukan akan menambah saldo kredit kembali.

Kedua, kredit tidak bergulir (nonrevolving) yaitu fasilitas pinjaman yang sesuai kesepakatan. Ketika sudah dilunasi, debitur tidak bisa menggunakannya lagi. Artinya, apabila ingin mendapatkan fasilitas serupa harus mengajukan kembali.

Biasanya, tingkat suku bunga yang ditawarkan kredit revolving lebih tinggi dari nonrevolving. Limit kredit revolving juga kerap lebih kecil dibandingkan nonrevolving.

Namun, proses pengajuan kredit revolving biasanya lebih cepat karena pelapak yang mendapatkan fasilitas tersebut biasanya mereka yang menerima notifikasi dari marketplace.

Kredit revolving biasanya digunakan untuk dana talangan jangka pendek. Sementara, kredit nonrevolving digunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, saat ini, mitra penyaluran kredit revolving pada marketplace merupakan penyedia layanan fintech. Sementara kredit nonrevolving bisa berasal dari fintech maupun perbankan.

Sistem pengajuan juga beragam. Ada pelapak yang mendapatkan notifikasi tawaran fasilitas kredit. Biasanya, pelapak yang mendapatkan notifikasi itu adalah pelapak dengan kinerja transaksi penjualan yang stabil dan memenuhi syarat dari masing-masing mitra. Tetapi, ada juga yang harus mengajukan secara manual melalui laman pengajuan.

Baik mendapat "undangan" maupun pendaftaran sendiri, calon debitur akan diminta mengisi sejumlah data mulai dari data diri, jumlah penghasilan, pekerjaan, orang tua, kontak kerabat yang bisa dihubungi. Selain itu, penyedia dana juga akan meminta foto diri, KTP, dan kartu kelurga.

Ada juga penyedia dana yang mensyaratkan dokumen tambahan seperti fotocopy surat nikah, fotocopy surat keterangan usaha, dan fotocopy kartu NPWP (untuk kredit di atas Rp50 juta). Apabila penyedia dana mensyaratkan jaminan, penyedia juga akan meminta dokumen pendukung terkait jaminan tersebut.

Karena marketplace hanya sebagai jembatan, besaran bunga pinjaman ditentukan oleh masing-masing penyedia dana menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing pelapak.

Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, bunga dari program perbankan biasanya lebih rendah. Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), misalnya, cuma 6 persen per tahun. Sebagai gambaran, seorang pelapak yang meminjam uang Rp1 juta untuk jangka waktu setahun lewat program KUR melalui Shopee, harus membayar cicilan sekitar Rp86 ribu per bulan.

Sementara, pinjaman yang diajukan kepada mitra penyedia dana yang berasal dari fintech rata-rata bunganya di atas 1 hingga 7 persen per bulan. Selain itu, penyedia dana juga bisa mengenakan biaya administrasi per pencairan dan denda keterlambatan.

Insert Artikel Pinjam Modal UMKM via MarketplaceLokapasar atau marketplace tidak hanya menjadi jembatan bagi pembeli dan penjual, tetapi juga antara pelapak dan pemodal. (CNN Indonesia/Timothy Loen).

Setelah persyaratan disetujui, pencairan pinjaman bisa dilakukan. Untuk pinjaman revolving, dana bisa cepat cair bahkan kurang dari satu jam. Sementara, untuk pinjaman nonrevolving biasanya perlu waktu 1 hingga 7 hari.

Saat ini, Tokopedia menawarkan fasilitas pinjaman modal usaha tanpa agunan bekerja sama dengan fintech Julo. Maksimum pinjaman Rp12 juta dengan suku bunga 4 persen hingga 7 persen per bulan dan masa cicilan sampai 9 bulan.

Untuk pembiayaan dengan agunan, marketplace dengan jumlah penjual lebih dari 9,9 juta ini bekerjasama sama BFI Finance dan Adira Finance dengan rata-rata suku bunga di bawah 1 persen per bulan. Nominal maksimal pinjaman mencapai Rp2 miliar. Selain itu, Tokopedia juga menjadi perpanjangan tangan dari BRI untuk menyalurkan fasilitas KUR ke pelapak.

"Tokopedia tidak memungut biaya apapun, dengan tujuan untuk membantu para User dan Non-User Tokopedia mendapatkan bantuan pinjaman dana tunai dengan mudah," seperti dikutip dari laman resmi pinjaman Tokopedia.

[Gambas:Video CNN]



Tak Hanya di Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER