Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengklaim telah menerima proposal investasi dari Tesla, produsen mobil listrik racikan Elon Musk. Saat ini, Kemenko Maritim dan Investasi tengah mempelajari proposal terkait.
"Terkait dengan Tesla, proposal kami sudah terima kemarin pagi. Sedang dipelajari secara internal, kami akan bertemu mereka untuk mendapatkan penjelasan secara resmi, secara langsung," ujar Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto, dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
Namun, Seto mengaku belum bisa menjabarkan detail rencana investasi Tesla lantaran masih dalam tahap penjajakan. Ia hanya membocorkan jika teknologi yang akan digunakan perusahaan Elon Musk berbeda dengan perusahaan produsen baterai listrik lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, kedua pihak akan bertemu pekan depan secara virtual untuk membahas lebih lanjut proposal investasi tersebut.
"Kalau kami lihat memang proposal yang mereka berikan agak beda dengan CATL dan LG Chem, karena kalau kami lihat sepintas memang base teknologi mereka agak beda. Ini kenapa sebenarnya dari kami excited (tertarik) kerja sama dengan Tesla," terang dia.
Seto menjelaskan kerja sama Indonesia dengan Tesla saat ini difokuskan untuk dua hal, yakni baterai kendaraan listrik (EV battery) dan Energy Storage System (ESS).
Ia mengatakan ESS adalah semacam teknologi penyimpan daya (power bank) dengan kapasitas besar hingga 100 mega watt (MW).
Teknologi ESS ini diharapkan dapat menjadi alternatif pembangkit listrik ticker atau pembangkit yang digunakan untuk kebutuhan listrik. Menurutnya, teknologi ESS sudah digunakan di Australia.
"Instead of (dibandingkan) kita bikin pembangkit ticker yang harganya mahal, maka ini kami pakai seperti power bank tapi ekstra besar. Ini masih dipelajari secara internal," ucapnya.
Sementara itu, terkait investasi lokasi bantalan peluncuran (launching pad) Space X, Seto mengatakan Indonesia masih menunggu jawaban dari tim Tesla. Namun, ia memastikan Indonesia sudah siap untuk kerja sama tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengundang Elon Musk untuk berinvestasi di lokasi bantalan peluncuran (launching pad) Space X.
"Rencananya, memang yang Space X kami tawarkan di Biyak, di sana. Cuma memang fokus kami di dua hal ini sekarang (EV battery dan ESS)," katanya.
Rencananya tim Tesla akan berkunjung ke Indonesia pada Februari 2021. Namun, kunjungan ini batal karena aturan pembatasan kedatangan warga negara asing (WNA).
Mereka menunda kedatangannya ke Indonesia hingga aturan pembatasan kunjungan WNA dicabut
"Iya (jadwal kedatangan akan mundur dari Februari 2021)," ucap Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi kepada CNNIndonesia.com belum lama ini.