TAIPAN

Lo Kheng Hong, Kaya Raya dari Koleksi Saham

Agus Triyono | CNN Indonesia
Minggu, 09 Mei 2021 09:23 WIB
Lo Kheng Hong yang dijuluki Warren Buffetnya Indonesia, berhasil memupuk harta triliunan rupiah dari investasi saham. Berikut kisah sukses investasinya.
Lo Kheng Hong yang dijuluki Warren Buffetnya Indonesia, berhasil memupuk harta triliunan rupiah dari investasi saham. (Arsip Pribadi via CNBC Indonesia).

Ia mencermati laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal dari empat koran langganannya untuk melihat peluang investasi saham yang ada.

Setelah itu, ia mulai mengatur strategi agar investasi sahamnya menguntungkan. Pertama, membeli saham yang tata kelola atau manajemen perusahaannya baik.

Kedua, membeli saham yang bidang usaha perusahaannya bagus dan labanya besar karena itu bisa menjadi mesin pencetak uang yang handal. Ketiga, membeli saham yang kinerjanya terus bertumbuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat, membeli saham yang valuasinya murah.

Karena strateginya itu, Lo Kheng Hong sering untung besar. Salah satunya, ketika ia membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan harga Rp250 perak pada 1998 lalu.

Pada 2004 atau setelah 6 tahun, harga saham UNTR melesat jadi Rp15 ribu. Ia meraup untung 5.900 persen dalam 6 tahun.

Untung besar juga ia dapat saat membeli saham INKP. Saat itu ia membelinya dengan harga Rp1.000 per saham. Setelah 1,5 tahun, harga saham melonjak pada harga-rata-rata Rp10 ribu per saham. Ia meraup untung sampai dengan 900 persen.

Karena kepiawaiannya itu, hartanya terus bertambah. Pada 2012 misalnya, aset sahamnya disebut-sebut tembus Rp2,5 triliun.

Takut Pegang Dolar

Meski gemar berinvestasi, Lo Kheng Hong sampai saat ini masih menganggap saham masih menjadi yang terbaik. Instrumen lain tak ia lirik dengan beberapa pertimbangan.

Untuk investasi dalam bentuk tabungan misalnya, menurutnya, itu hanya akan membuat dirinya miskin pelan-pelan. Pasalnya return atau imbal hasil yang didapat tidak seberapa.

Hal sama juga terjadi pada obligasi, emas dan dolar. Untuk obligasi ia memandang imbal hasil yang diberikan juga kecil. Tak hanya itu, uang investasi juga akan dikunci selama beberapa tahun.

Untuk emas, ia memandang investasinya lebih mahal dari saham. Sementara dolar AS, menurutnya investasi dalam bentuk tersebut penuh dengan 'doa yang buruk'.

"Meski rupiah terus terdepresiasi sejak jaman kemerdekaan, saya tak berani beli dolar karena biasanya orang yang menyimpannya selalu berharap yang buruk bakal terjadi dan bahkan cenderung berharap rusuh supaya rupiah melemah dan dia dapat untung. Beda dengan saham karena yang pegang pasti harapannya selalu baik kondisinya," katanya. 

Tetap Sederhana

Lo Kheng Hong memang sudah memanen hasil investasinya dan kini punya harta triliunan. Namun, gaya hidup Lo Kheng Hong tetap sederhana. Itu bisa dilihat dari masalah kendaraan.

Dengan harta triliunan, ia sebenarnya bisa membeli tunggangan mewah. Namun, ia tetap saja sederhana dengan setia menaiki mobil merek Volvo yang sudah dimilikinya lebih dari 10 tahun lalu.

Dalam pandangannya, barang seperti mobil mewah tidak harus dibeli karena kian hari harganya pasti akan menyusut. Hal itu tentunya tidak sesuai dengan pemahamannya sebagai seorang investor.

Meski sederhana, ia juga tak lantas melupakan kebahagiaan hidupnya. Dengan hasil investasinya, ia sering berkeliling dunia. Setidaknya 2 kali dalam setahun ia jalan-jalan ke luar negeri.

(sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER