Beli vs Sewa Rumah Bagi Pekerja Milenial
Bagi pekerja milenial yang merantau atau memutuskan hidup mandiri, perkara mencari tempat tinggal yang tepat bisa menjadi momok tersendiri. Anda bisa memilih untuk membeli rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau menyewa.
Pengamat Properti Aleviery Akbar menyebut salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pekerja milenial dalam memutuskan antara kedua pilihan tersebut adalah kemampuan membayar DP dan cicilan properti.
Ia menilai setiap pro dan kontra kedua pilihan harus benar-benar dipertimbangkan oleh pekerja milenial, misalnya jarak tempuh antara rumah dan tempat kerja. Secara rinci, berikut adalah ulasan pro dan kontra antara mengambil KPR atau menyewa bagi pekerja muda:
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN 4 Hal yang Harus Dilakukan Jika Ditagih Pinjol Tak Dikenal |
KPR
Pro:
- Menabung membeli aset
Perencana keuangan OneShildt Rahma Mieta Mulia menyebut salah satu sisi positif dari mengambil KPR adalah cicilan KPR merupakan tabungan Anda dalam bentuk aset properti.
Ia menilai uang yang Anda keluarkan untuk membayar cicilan KPR bisa sebanding dengan kenaikan harga rumah yang akan dibeli nantinya. "Itu sebabnya utang KPR disebut utang produktif, utang yang digunakan untuk membeli aset yang nilainya akan naik di masa yang akan datang," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/9).
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Tips Jajal Investasi Lewat Robot Trading Forex |
- Rasa Aman dan Kepastian
Rahma menyebut selain menabung, mengambil KPR juga memberikan Anda rasa aman dan kepastian akan tempat bernaung. Bila mengontrak, bisa saja pemilik properti memiliki rencana lain ke depan dan Anda harus pindah.
Bila sudah begitu, tentu Anda akan repot menata ulang rencana ke depan. "Punya rumah juga bisa memberikan rasa aman, terutama saat tua nanti kita nggak perlu bingung tinggal di mana," kata dia.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Tips Lepas dari Jeratan Pinjol |
Kontra:
-Jauh dari tempat kerja
Masalah klasik untuk pekerja muda dalam mengambil KPR adalah keterbatasan dana yang dimiliki, sehingga mau tidak mau rumah yang dibeli jauh dari perkotaan atau tempat kerja.
Karena menyesuaikan budget, Rahma mengingatkan akan konsekuensi perjalanan yang harus ditempuh setiap harinya. Perhitungkan juga biaya transportasi yang jadi membengkak bila Anda harus melakukan komuter jauh.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Pahami Pro Kontra Pinjol yang Sedang Dibahas MUI |
-Banyak Biaya Tambahan
Tak seperti mengontrak di mana Anda tidak perlu mengalokasikan dana tambahan selain cicilan kontrak itu sendiri, untuk KPR Anda harus mengalokasikan berbagai dana tambahan.
Misalnya saja dana perawatan, pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pengeluaran tidak terduga lainnya.
"Misalnya tiba-tiba rumah tersambar petir, kena banjir jadi harus dicat ulang, dan sebagainya," kata Rahma.
Cek pro kontra menyewa hunian pada halaman berikutnya.