Indonesia Masih Defisit Dagang dengan Australia hingga Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 16 Nov 2021 05:42 WIB
BPS mencatat Indonesia masih defisit perdagangan dengan Australia, Thailand, dan Ukraina per Oktober 2021. (detikcom/Ari Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih defisit neraca perdagangan dengan Australia sebesar US$595 juta per Oktober 2021. Hal ini karena nilai impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor.

Kepala BPS Margo Yuwono menjabarkan nilai ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$244,7 juta per Oktober 2021. Sementara, nilai impor mencapai US$839,7 juta.

"Penyebabnya karena bahan bakar mineral, biji logam, dan perak," kata Margo dalam konferensi pers secara daring, Senin (15/11).

Defisit perdagangan juga terjadi antara Indonesia dengan Thailand sebesar US$295,6 juta. Tercatat, nilai impor dari Thailand sebesar US$768,5 juta, sedangkan ekspor hanya US$472,9 juta.

"Defisit utama disebabkan karena komoditas plastik dan barang dari plastik," ujar Margo.

Begitu juga dengan neraca perdagangan Indonesia dengan Ukraina yang tercatat defisit sebesar US$216,4 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina hanya US$86,8 juta.

Sementara, nilai impor dari Ukraina mencapai US$303,2 juta. Margo menyebut komoditas yang menyebabkan neraca dagang Indonesia dan Ukraina defisit adalah besi dan baja.

Di sisi lain, neraca dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) surplus sebesar US$1.725,7 miliar. Rinciannya, nilai ekspor ke AS mencapai US$2.340 miliar, sedangkan impor hanya US$614,4 miliar.

Kemudian, Indonesia juga surplus neraca perdagangan dengan China sebesar US$1.322 triliun. Hal ini karena ekspor ke Negeri Tirai Bambu itu sebesar US$5.926 miliar dan ekspor hanya US$4.603 miliar.

Indonesia juga mencatatkan surplus neraca dagang dengan Filipina sebesar US$685,7 juta. Detailnya, total ekpor ke Filipina mencapai US$783,7 juta, sedangkan impor sebesar US$98 juta.

Secara keseluruhan, Indonesia tercatat surplus neraca perdagangan US$5,73 miliar secara bulanan (month to month/mtm) pada Oktober 2021. Realisasi itu lebih tinggi dari surplus US$4,37 miliar pada September 2021 dan Oktober 2020 yang tercatat surplus US$3 miliar.

Surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai US$22,03 miliar pada Oktober 2021. Sementara nilai impor lebih kecil dibandingkan ekspor, yakni US$16,29 miliar.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK