Eko juga mengingatkan bahwa bank sentral AS The Federal Reserves akan melakukan tapering. Ia berspekulasi harga saham akan turun ketika bank sentral memperketat kebijakan moneternya.
Ketika itu terjadi, masyarakat bisa memanfaatkan momentum untuk membeli saham secara bertahap dan dijual ketika harga mulai merangkak. Hal itu akan jauh lebih menguntungkan ketimbang menghabiskan dana untuk hal-hal konsumtif, seperti berlibur.
Lihat Juga : |
"Saham-saham turun, investasi murah. Yang harus dipikirkan ketika memilih konsumtif, maka kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi akan hilang," ujar Eko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andi Nugroho engingatkan agar masyarakat menentukan destinasi yang sesuai dengan anggaran. Jangan sampai, anggaran membengkak dan akhirnya mengganggu arus kas.
"Jangan sampai setelah jalan-jalan malah harus puasa," imbuh Andi.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Beli vs Sewa Rumah Bagi Pekerja Milenial |
Andi mencontohkan salah satunya memilih lokasi liburan yang tak terlalu jauh. Dengan demikian, biaya akomodasi tak akan terlalu mahal.
"Banyak piknik yang low budget," ucapnya.
Selain itu, masyarakat juga harus ketat dalam memilih tempat makan atau jajan ketika liburan. Jangan sampai, liburannya ke Monas atau Ancol, tapi jajannya berlebihan hingga habis berjuta-juta.
"Misal hanya ke Monas, tapi jajan luar biasa. Itu akan melebihi budget. Jadi sama saja. Sesuaikan dengan budget," tegas Andi.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN 4 Hal yang Harus Dilakukan Jika Ditagih Pinjol Tak Dikenal |
Andi mengatakan masyarakat bisa menyisihkan 10 persen dari gaji setiap bulan untuk liburan akhir tahun. Semakin lama menabung, maka potensi dana yang terkumpul untuk liburan semakin banyak.
"Saya selalu sarankan dana untuk me time 10 persen dari penghasilan. Dana me time bisa untuk jalan-jalan liburan kalau ditabung," ujar Andi.
Sementara, Eko mengatakan masyarakat bisa mengambil sebagian dana konsumsi yang sebesar 50 persen dari total penghasilan per bulannya untuk ditabung untuk liburan akhir tahun.
Sebagai gambaran, A mendapatkan gaji Rp50 juta per bulan. Artinya, A bisa menggunakan 50 persen atau Rp25 juta untuk kegiatan konsumtif, termasuk menabung untuk berlibur.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Menimbang Untung-Rugi Bank Digital |
"Bebas saja mau ambil berapa persen, yang penting ambil dari porsi konsumsi, jangan dari yang lain," kata Eko.
Lalu, 30 persen dari gaji idealnya digunakan untuk membayar utang dan 20 persen investasi.
Senada, Lusiana mengatakan masyarakat bisa menabung setiap bulan untuk menyiapkan dana liburan akhir tahun. Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan sebagian bonus tahunan untuk berlibur.
"Anda punya waktu yang lebih panjang untuk mengumpulkan dana, tidak mendadak, sehingga tidak mengganggu arus kas atau bahkan sampai berutang," tutup Lusiana.