Bappenas Beber Enam Strategi Transformasi Ekonomi Bali

CNN Indonesia
Jumat, 03 Des 2021 14:08 WIB
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membeberkan enam strategi untuk transformasi ekonomi Bali menuju era baru. Berikut rinciannya.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa membeberkan enam strategi untuk transformasi ekonomi Bali menuju era baru. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membeberkan enam strategi besar untuk transformasi ekonomi Bali menuju era baru yang hijau, tangguh dan sejahtera.

"Kami telah menyusun enam strategi besar transformasi ekonomi Bali yang selaras dengan nilai-nilai filosofi kearifan lokal," kata Suharso dalam acara peluncuran peta jalan ekonomi Kerthi Bali, Jumat (3/12).

Strategi pertama adalah Bali Pintar dan Sehat. Suharso mengatakan saat ini Bali memiliki tantangan kesehatan yang cukup besar. TBC dan HIV menjadi penyakit menular tertinggi dan angka kematian bayi di atas rata-rata nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, mayoritas tenaga kerja di Bali berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas. Dengan strategi ini, menurutnya, Bali akan memiliki sumber daya manusia sehat, cerdas, berkarakter kuat, kreatif dan memiliki kemampuan inovasi yang tinggi.

Kedua, strategi Bali Produktif. Suharso menyebut Bali saat ini memiliki tantangan minimnya penggunaan teknologi di sektor pertanian, terbatasnya keterkaitan rantai pasok komoditas dari hulu ke hilir, terbatasnya keragaman sub sektor industri, dan lemahnya kontribusi industri terhadap total ekspor.

Dengan strategi ini, Bali akan memiliki tenaga kerja setara pekerja kelas menengah, pertanian modern menuju Bali organik, industri hijau berorientasi ekspor, serta pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

"Pengembangan pariwisata berkualitas tersebut juga akan didukung masterplan ulasan yang mengembangkan tiga zonasi," imbuhnya.

Tiga zonasi tersebut yaitu zonasi pengembangan produk wisata berbasis keluhuran warisan budaya Ubud, zonasi pengembangan produk wisata berbasis budaya keseharian masyarakat Ubud dan zonasi pengembangan produk wisata berbasis wisata alam dan petualangan.

Strategi ketiga adalah Bali Hijau. Dengan strategi ini, ia berharap Bali dapat menurunkan emisi pada sektor pertanian, pengelolaan sampah dengan teknologi maju, transformasi ramah lingkungan, implementasi blue ekonomi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan luas tutupan mangrove yang ideal.

Pasalnya, kata Suharso, Bali saat ini juga tengah menghadapi permasalahan lingkungan seperti peningkatan emisi, kenaikan permukaan laut, tinggi konsumsi energi nonterbarukan, dan permasalahan pengolahan sampah.

Selanjutnya, strategi keempat adalah Bali Terintegrasi. Suharso mengatakan Bali saat ini juga menghadapi masalah keterbatasan infrastruktur konektivitas serta minimnya infrastruktur logistik.

"Melalui strategi Bali terintegrasi, Bali akan menjadi hub logistic udara yang menghubungkan Bali dengan pasar domestik dan global," katanya.

Berikutnya, strategi kelima adalah Bali Smart Island. Suharso mengatakan Bali akan memiliki 100 persen digital coverage dengan kualitas jaringan prima, menjadi destinasi startup global serta memiliki sistem digital terintegrasi antara lain smart government dan smart ekonomi.

Hal tersebut dilakukan karena menurutnya peranan digital sangat penting terutama saat pandemi.

"Tantangan Bali saat ini masih terdapat blank spot dan kecepatan jaringan yang rendah, terkonsentrasinya layanan operator seluler di Bali bagian selatan dan pemanfaatan digital internet yang relatif rendah," ujar Suharso.

Strategi keenam adalah Bali Kondusif yang hadir untuk menciptakan kemudahan berusaha dan birokrasi yang efisien.

Dengan transformasi ekonomi, Suharso berharap produktivitas tenaga kerja Bali akan meningkat empat kali lipat dan ekonomi tumbuh rata-rata 7,4 persen.

Selain itu, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) per kapita akan meningkat hingga delapan kali lipat, tingkat kemiskinan menurun le level 0,18 persen serta tingkat pengangguran menurun ke level 0,5 persen.

"Dan akan tercipta sustainable living yang didukung oleh peningkatan produk hijau dan green jobs," pungkas Suharso.

Terkait sektor pariwisata Bali, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan sektor tersebut masih menjadi unggulan Pulau Dewata. Karenanya, ia juga berharap sektor pariwisata dapat berkontribusi bukan saja dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas.

Menurutnya, sustainable tourism harus dimaknai sebagai usaha pemerintah terkait bagaimana pariwisata itu tidak merusak apalagi menghancurkan dan membunuh sumber daya yang telah dimiliki.

"Antara lain tidak menghancurkan sumber daya alamnya, tidak menghancurkan sumber daya manusia yang menghasilkan sumber daya budayanya," ujar Tjokorda Oka.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER