KALEIDOSKOP 2021

Gara-Gara UMP, Gaji Segitu-Gitu Saja Tapi Biaya Hidup Meningkat

CNN Indonesia
Kamis, 30 Des 2021 08:03 WIB
Dua buruh pabrik di Jawa Barat mengaku kecewa karena UMK tidak naik di tengah kenaikan UMP yang hanya 1,09 persen pada 2022.
Dua buruh pabrik di Jawa Barat mengaku kecewa karena UMK tidak naik di tengah kenaikan UMP yang hanya 1,09 persen pada 2022. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

"Kecewa". Satu kata yang keluar dari Mulut Andri (41), seorang buruh di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ketika tahu upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun depan tak naik, yakni Rp3.125.444.

Pria yang sudah bekerja lima tahun di pabrik garmen itu mengaku gajinya tak pernah beda jauh dengan UMK.

Jadi, besaran UMK yang ditetapkan pemerintah setempat akan sangat berpengaruh dengan kesejahteraan Andri. Ketika UMK tak naik, maka besar kemungkinan gajinya tahun depan akan sama seperti sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu bertolak belakang dengan harga bahan pokok yang kian meningkat beberapa waktu terakhir. Jumlah gaji yang diterima lama-lama tak sepadan dengan biaya hidup sehari-hari.

"Kenaikan UMK pasti berpengaruh karena biasanya UMK naik berapa, gaji kami naik segitu. Pasti kecewa karena berpengaruh pada upah semua orang," ucapnya lirih.

Apalagi, pemerintah melalui Kementerian ESDM mengisyaratkan akan menghapus BBM jenis premium tahun depan. Bila hal itu terjadi, maka masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bensin.

Premium adalah jenis BBM yang paling murah di pasaran. Ketika premium dihapuskan, masyarakat minimal harus membeli pertalite yang harganya lebih tinggi dibandingkan premium.

"Itu apa tidak semakin kacau lagi, harga-harga akan naik tinggi," keluh ayah satu anak itu.

Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi atau kenaikan harga barang sebesar 0,37 persen secara bulanan pada November 2021. Sementara, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi 1,3 persen dan 1,75 persen.

BPS mengklaim realisasi inflasi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021, baik secara bulanan dan tahunan.

Tak ayal, gaji Andri tak cukup memenuhi kebutuhan keluarga sehari-sehari. Ia sempat meminjam dana lewat pinjaman online (pinjol) untuk menutup kekurangannya.

"Karena itu paling cepat, walaupun bunga besar, saya tidak punya banyak pilihan kalau sudah dihadapkan dengan kepentingan keluarga saya," kata Andri.

Untuk mengakali kebutuhannya tahun depan, Andri dan keluarga akan menekan lagi pengeluaran bulanan mereka. Ia berniat mengurangi pembelian kuota internet dan rekreasi.

"Padahal seharusnya rekreasi itu menjadi hal wajib kalau berdasarkan pengetahuan saya terhadap ilmu psikologi," tutur Andri.

Impiannya untuk membeli rumah juga kandas. Jangankan bayar uang muka rumah, menabung saja Andri tak bisa.

"Saya tidak bisa upgrade seperti menabung beli rumah yang layak untuk keluarga, itu sudah tidak bisa," ucap Andri.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Upah Sama Persis Seperti UMK

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER