Jakarta, CNN Indonesia --
Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional DKI Jakarta masih stabil setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik pada Sabtu (3/8) lalu.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (6/9), di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan, harga minyak goreng curah masih di level Rp14 ribu per liter atau Rp15 ribu per kilogram (kg).
Kemudian, harga tepung terigu masih dijual dengan harga Rp10 ribu per kg. "Belum sih, (kenaikan harga BBM) belum ada pengaruh (ke harga pangan)," tutur Iwan (32), seorang pedagang di pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, ia mengatakan harga telur malah turun dari Rp31 ribu menjadi Rp29 ribu per kg. Menurut dia, penuranan harga pangan ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu.
Iwan menyebut harga telur memang naik-turun secara periodik. Saat ini, harga telur dari peternak sudah lebih murah.
Lebih lanjut, harga daging sapi juga stabil di kisaran Rp125 ribu per kg. Seorang pedagang daging sapi bernama Deni (39) menuturkan harga daging belum terpengaruh kenaikan harga BBM.
"Daging sapi belum terpengaruh, masih di Rp125 ribu per kg," kata Deni.
Ia juga menyebut penjualan daging masih normal. Dalam sehari, Deni bisa menjual 10 kg daging sapi segar.
Selain daging sapi, harga bawang merah juga masih di level Rp30 ribu per kg. Sedangkan, bawang putih Rp25 ribu per kg.
Meski begitu, terdapat beberapa komoditas pangan yang naik. Namun, kenaikan ini sudah terjadi sebelum pemerintah mengerek harga BBM subsidi.
Daging ayam, misalnya, komoditas ini rata-rata naik Rp2.000 hingga Rp3.000 per ekor. Untuk ayam ukuran besar harganya naik dari Rp38 ribu menjadi Rpp40 ribu.
Lalu, harga cabai merah keriting pun naik dua kali lipat, dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg. Sedangkan, harga cabai rawit merah naik dari Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
Hal serupa juga terjadi di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Di pasar ini, kenaikan harga BBM belum mempengaruhi harga pangan.
Tercatat harga minyak goreng curah masih berada di level Rp14 ribu per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter.
"Harga masih tetap," ujar Septi (26), salah seorang pedagang kebutuhan pokok di pasar tersebut.
Selain itu, harga tepung terigu juga masih di angka Rp13 ribu per kg untuk kemasan premium. Sedangkan, untuk kemasan sederhana dijual seharga Rp12 ribu per kg.
Pun harga gula pasir masih berada di level Rp15 ribu per kg. Sedangkan, beras masih berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kg, tergantung merek.
Berbeda dengan di Pasar Warung Buncit, harga telur ayam di Pasar Mampang masih di level Rp30 ribu per kg alias belum turun.
Sementara itu, harga daging ayam naik dari Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per ekor untuk ukuran besar. Pedagang mengatakan kenaikan daging ayam sudah terjadi sebelum harga BBM naik.
Senada, harga cabai merah keriting pun naik dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg. Begitu juga harga cabai rawit merah, naik dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu per kg.
Suwarni (60), pedagang di Pasar Mampang, mengatakan kenaikan harga cabai sudah terjadi sebelum harga BBM naik. Dia tidak mengetahui alasan jelas dari kenaikan harga ini, yang pasti harga dari petani sudah tinggi.
"Ini yang mahal (nunjuk cabai merah keriting) Rp80 ribu per kg. Kurang tahu (kenapa naik), dari sananya sudah naik," terang dia.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis pertalite dan solar pada Sabtu (3/9) lalu. Pertalite naik dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Sedangkan solar naik dari Rp5.100 menjadi Rp6.800 per liter.
"Pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi pertalite menjadi Rp10 ribu, kemudian solar subsidi Rp6.800 per liter," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Selain itu, pemerintah pun menaikkan harga BBM non subsidi jenis pertamax. BBM itu naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.
[Gambas:Video CNN]