OBAT AIDS BUATAN INDONESIA

ARV Buatan Dalam Negeri Jadi Harapan Baru ODHA

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2014 16:13 WIB
Beredarnya kabar produksi obat ARV (anti retroviral) di dalam negeri memunculkan harapan baru bagi para Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) agar dapat memperoleh obat tersebut secara cepat.
Jakarta, CNN Indonesia -- Beredarnya kabar produksi obat ARV (anti retroviral) di dalam negeri memunculkan harapan baru bagi para Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) agar dapat memperoleh obat tersebut secara cepat. Kepala Bidang Monev dan Pengembangan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta John Alubwaman menyambut baik rencana tersebut meskipun ia mengaku belum mendengar kepastian rencana tersebut.

"Apabila ARV diproduksi dalam negeri, kami berharap semua ODHA di Indonesia dapat menikmatinya," ujar John saat diwawancarai melalui telepon oleh CNN Indonesia, Jumat (22/8).

John mengungkapkan saat ini terdapat 37.500 ODHA, dengan rincian 30.023 orang positif HIV, dan 7.477 orang positif AIDS. Namun, ia memperkirakan bahwa sebenarnya ada sekitar 85.000 ODHA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah fenomena gunung es. Banyak yang tidak masuk data karena mereka tidak berani memeriksakan dirinya," kata John.

Menurutnya, stigma negatif yang melekat pada ODHA menjadi salah satu alasan mengapa mereka enggan menjalani pemeriksaan medis. John menyarankan perlunya sistem khusus dalam menangani kasus HIV AIDS.

Di Jakarta, misalnya, ia mengatakan ada program SUVA (Strategic Use of Antiretroviral), di mana dengan adanya program ini, semua ODHA menerima ARV secara gratis dan lebih cepat.

"ODHA wajib ke Puskesmas untuk ambil ARV gratis," kata John. Selain itu, diadakan pula penyuluhan bagi ODHA.

Selama ini, mayoritas obat ARV yang dibutuhkan ODHA di Indonesia impor dari India. Terkadang terjadi keterlambatan yang menyebabkan obat ARV ini terlambat didistribusikan di rumah sakit-rumah sakit.


LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER