Jangan Takut Menyantap Sup Kambing!

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 12:22 WIB
Kepala Divisi Metabolik Endokrim Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Em Yunir, "Anggapan bahwa kambing tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes hanya rumor."
Sop kambing ala Chef Pasya Hardiman
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Hari Raya Idul Adha hidangan berbahan dasar daging kambing biasanya jadi santapan utama. Namun  kekhawatiran seringkali muncul karena daging kambing punya predikat buruk bagi kesehatan, terutama bagi pengidap diabetes.

Ada baiknya Anda waspada, tapi jangan khawatir berlebihan pula. Kambing ternyata aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Bukan hanya kambing tetapi daging lainnya pun aman dikonsumsi.

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Metabolik Endokrim Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Em Yunir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggapan bahwa kambing tidak boleh dikonsumsi penderita diabetes hanya rumor," ujarnya saat bincang santai dan demo masak "Menikmati Makanan Berdaging bagi Diabetisi saat Idul Adha" di Tee Nine Resto & Lounge, Jakarta, Rabu (24/9).

Namun, Yunir mengatakan ada batasan-batasan yang harus dipenuhi. Ia mengatakan penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi 1.500 kalori per hari. Dari bobot kalori tersebut, 150 kalori terdiri dari daging.

Yunir mengatakan kandungan lemak dalam kambing termasuk sedang. "Dalam 100 gram daging kambing, terdapat 5-7 gram lemak," ujarnya.

Sebaiknya juga dipilih daging pada bagian paha karena kadar lemaknya lebih rendah.

"Hindari bagian iga," kata Yunir. Adapun, Juru Masak Pasya Hardiman memberi saran, "Jika penderita diabetes ingin makan sup kambing, sebaiknya air rebusan pertama dibuang karena mengandung banyak lemak," katanya.

Ia juga menyarankan agar menggunakan kambing yang masih muda. "Saya menggunakan kambing yang masih berusia tiga bulan," katanya. "Komponen lemak kambing yang masih muda belum tinggi," kata Yunir menimpali.

Selain itu, harus diimbangi dengan asupan sayur dan buah. "Kalau makan apel atau tomat, saya sarankan makan juga kulitnya agar serat yang dikonsumsi semakin banyak," kata Yunir.

Waspadai gejala diabetes

Bagi Anda yang punya keluarga yang menderita diabetes, sebaiknya lebih waspada dan pelajari gejala-gejala diabetes. Yunir mengatakan kegemukan identik dengan diabetes. "Namun, banyak juga orang kurus yang terkena diabetes," katanya.

Menurutnya, lingkar perut bisa jadi salah satu indikator diabetes. Bila lingkar perut sudah mencapai 80-90 sentimeter maka perlu waspada. Selain itu, mudah kelelahan, berat badan tiba-tiba turun, serta sering buang air kecil juga menjadi gejala awal diabetes.

Gaya hidup sehat menjadi cara ampuh mencegah diabetes. Misalnya, rajin olahraga dan banyak makan sayur dan buah. "Sebaiknya periksa gula darah minimal sekali dalam dua tahun," katanya.

Ia juga mengatakan orang yang berusia di atas 40 tahun lebih rentan terhadap diabetes.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER