Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini jalan kaki mungkin bukan olahraga yang menjadi tren seperti lari. Namun, olahraga ini menjadi pilihan tepat di kala jadwal yang padat.
Bagi penulis serta ilmuwan Katy Bowman, jalan kaki merupakan kebutuhan biologis yang sangat penting layaknya makan. Dalam bukunya Move Your DNA: Restore Your Health Through Natural Movement ia mengatakan ada yang dinamakan nutrisi gerakan yang sangat dibutuhkan tubuh.
"Jalan kaki layaknya makanan super," kata Bowman yang merupakan biomechanist dari Ventura, California. "Lebih mudah melakukan gerakan sederhana daripada olahraga berat," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mengatakan kombinasi antara aktivitas fisik yang aktif dan tidak aktif penting untuk mengurangi risiko penyakit kronik daripada hanya mengandalkan aktivitas fisik aktif.
Tahun lalu peneliti University of Texas School of Public Health menanyakan 218 pelari maraton maupun yang sesekali maraton untuk melaporkan waktu latihan dan duduk mereka.
Waktu rata-rata mereka latihan adalah 6,5 jam setiap minggu. Sedangkan waktu rata-rata mereka duduk adalah 8 sampai 10,75 jam per hari. Hasil laporan tersebut menunjukkan pelari ini sangat aktif tetapi juga banyak duduk.
Leslie Sansone, pendiri Walk at Home: Mix & Match Walk Blasters mengatakan orang-orang selama ini percaya satu-satunya cara olahraga adalah dengan menghabiskan waktu berjam-jam di gym.
"Mereka berpikir perlu usaha keras untuk sehat. Seperti di acara Biggest Loser di mana dikisahkan orang-orang harus muntah dan menangis dulu supaya bisa sehat," katanya merujuk pada program televisi.
Ia menambahkan, sebuah penelitian oleh Indiana University yang dipublikasikan di Medicine & Science in Sports and Exercise menyarankan berjalan kaki tiga sampai lima menit setelah duduk tiga jam.
Dengan begitu, akan meredam efek buruk duduk terlalu lama. Ia mengatakan pada awalnya cukup mencoba berjalan kali lima kilometer setiap jam.
Adapun, Carol Ewing Garber, presiden American College of Sports Medicine mengatakan berjalan kaki 10 ribu langkah per hari mungkin berlebihan bagi sebagian orang. "Mungkin lebih baik 7 ribu langkah," katanya.
Variasikan olahragaNamun, Garber mengatakan berjalan kaki tidak menyelesaikan semua masalah. Untuk kesehatan tulang, lari akan lebih efektif. Dan untuk kekuatan, angkat beban jadi pilihan yang tepat.
"Tetap saja, peneliti akan menyarankan Anda untuk berjalan kaki," ujarnya.
Melakukan olahraga cepat secara teratur apapun bentuknya sebetulnya tidak masalah. Olahraga teratur dapat meningkatkan rasa percaya diri, stamina, energi, kontrol berat badan, dan mengurangi stres.
Tak hanya itu, olahraga teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker usus, dan osteoporosis. Sebuah studi menemukan, berjalan tak hanya memiliki manfaat baik bagi fisik, tetapi juga pikiran.
Dengan rutin berjalan kaki setidaknya 30 sampai dengan 60 menit sehari, lima hari dalam seminggu, dapat meningkatkan kemampuan memori, konsentrasi, dan penalaran.
Tentunya olahraga berjalan harus dilakukan dengan postur berjalan yang benar agar semua manfaat tersebut diperoleh. Studi lain menunjukkan berjalan dapat mencegah demensia dan Alzheimer.