PEDULI KANKER PAYUDARA

Periksa Payudara Sendiri Sebelum Kena Kanker

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2014 13:21 WIB
Deteksi dini menjadi sangat penting dilakukan untuk mencegah kanker. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan mulai usia remaja.
Ilustrasi (Getty Images/monkeybusinessimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker payudara masih menjadi penyakit yang banyak diderita perempuan Indonesia. Berdasarkan Sistem Informasi RS (SIRS), jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak, yaitu 12.014 orang atau 28,7 persen. 

Namun, penderita kanker payudara diperkirakan melebihi jumlah tersebut dikarenakan ketidaktahuan.

Gejala paling sering pada kanker payudara adalah adanya benjolan. Benjolan ini biasanya keras dengan permukaan yang tidak rata serta tidak disertai nyeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain benjolan, perubahan pada puting payudara juga perlu diwaspadai sebagai gejala kanker. Begitu pula halnya dengan luka pada puting yang tidak sembuh dalam enam bulan.

Deteksi dini menjadi sangat penting dilakukan untuk mencegah kanker. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya dilakukan mulai usia remaja, terutama pada hari ketujuh sampai ke-10 setelah hari pertama menstruasi.

Saat melakukan SADARI, berdirilah di depan cermin dengan berbagai posisi. Pertama, mulailah berdiri dengan lengan di kedua sisi tubuh, lalu angkat lengan ke atas kepala. Kemudian, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di pinggang.

Saat melakukan berbagai posisi tersebut, perhatikanlah apakah ada perubahan ukuran atau bentuk payudara, cekungan di kulit, perubahan bentuk puting, atau nyeri yang terus menerus.

Pemeriksaan dengan jari pun sebaiknya dilakukan, yaitu dari daerah puting sampai ketiak. Perhatikan apakah ada benjolan atau daerah yang terasa menonjol di payudara.

Tekan pula bagian puting, apakah ada cairan yang keluar atau tidak. Selain melakukan SADARI, perempuan di atas usia 40 tahun juga disarankan melakukan pemeriksaan mammografi serta ultrasonografi.

Sebarkan kesadaran kanker payudara

Demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan kanker payudara, Yayasan Love Pink akan mengadakan Jakarta Goes Pink pada 12 Oktober mendatang.

Jakarta Goes Pink merupakan parade jalan bersama yang terbuka bagi masyarakat umum. Adapun, Yayasan Love Pink merupakan komunitas yang beranggotakan perempuan penderita kanker payudara.

Parade jalan ini akan dimulai dari Plaza Indonesia dan berakhir di Balai Kota Jakarta. Akan tersedia stan-stan pemeriksaan dini payudara. Peserta pun diwajibkan memakai baju berwarna merah jambu. Perjalanan akan dimulai pukul 06.00 WIB.

Selain itu, akan diadakan pula Charity Bazaar & Celebrity Yard Sale pada 25-29 Oktober mendatang yang rencananya akan dihadiri Andien, Dimas Beck, Nadya Mulya, Amandha Soekasah, Janna Soekasah, Marissa Nasution, dan lainnya.

Akan diluncurkan juga gelang Bracelet of Hope serta Tree of Hope, di mana pengunjung dapat menuliskan harapannya bagi penderita kanker payudara.

Adapun, Bracelet of Hope terbuat dari kain jumputan karya desainer Ghea Panggabean. Gelang ini berwarna layaknya pelangi dan dijual seharga Rp 100 ribu.

"Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan ke Yayasan Love Pink untuk meningkatkan kepedulian terhadap kanker payudara," kata General Manager Marketing and Communication PT Plaza Indonesia Realty, Zamri Mamat saat konferensi pers Go Pink di Immigrant Dining Room, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (9/10).

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER