PENELITIAN KESEHATAN

10 Juta Perempuan Depresi Karena Bentuk Tubuh

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2014 06:06 WIB
Satu dari empat perempuan merasa bentuk tubuh menghambat mereka untuk memiliki hubungan asmara yang memuaskan.
Epidemik krisis percaya diri terhadap tubuh sendiri (AlexRaths/ Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak heran jumlah pasien operasi plastik membeludak. Penelitian terbaru mengatakan, 10 juta perempuan Inggris depresi karena bentuk tubuhnya. Itu memengaruhi segala aspek hidup, termasuk hubungan asmara, aktivitas olahraga, serta wawancara kerja.

Menurut penelitian, satu dari empat perempuan merasa bentuk tubuh menghambat mereka untuk memiliki hubungan asmara yang memuaskan. Seperempat perempuan yakin, kecemasan akan penampilan juga menghambat untuk mendapat pekerjaan idaman.

Mengutip Telegraph, dari 2.339 perempuan yang disurvei, 36 persen mengatakan mereka tidak berolahraga karena perasaan mereka akan penampilan. Sementara itu, 26 persen berjuang untuk tetap melakukan rutinitas olahraga. Sisanya, tidak makan berat demi menurunkan berat badan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mencintai tubuh

Demi mengubah pandangan yang begitu mengagungkan tampilan fisik itu, sebuah grup yang menyoroti citra tubuh memunculkan kampanye Be Real. Tujuannya, mengubah sikap terhadap tampilan fisik. Kampanye itu dibuat sebagai respons terhadap laporan tahun 2012.

Hampir empat per lima perempuan setuju, di Inggris terjadi epidemik krisis percaya diri terhadap tubuh sendiri. Sebanyak 54 persen perempuan mengatakan, isu terkait bentuk tubuh kian meningkat.

Lebih dari setengahnya tak berdaya menghadapi obsesi masyarakat akan bentuk tubuh perempuan.

Caroline Nokes MP, ketua dari grup penggagas Be Real berkata, “Rendahnya kepercayaan diri akan bentuk tubuh merupakan isu kesehatan yang sangat genting. Hal ini memengaruhi semuanya dari segala umur, baik itu laki-laki maupun perempuan.”

Ia menambahkan, melalui kampanye Be Real akan ada tiga prioritas yang diciptakan. Pertama, katanya, memastikan kaum muda teredukasi dengan baik akan kepercayaan diri terhadap tubuh.

“Kedua, kami ingin mempromosikan hidup sehat. Ketiga, kami ingin mendorong agar media, bisnis, dan periklanan dapat menghargai keanekaragaman masyarakat,” ucapnya menyebutkan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER