GEMUK BERJEMAAH

Gemuk Bisa Menular karena Virus

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2014 16:35 WIB
Virus yang bertanggungjawab pada obesitas adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini kemudian diberi label virus gemuk.
Ilustrasi gemuk (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Obesitas atau kegemukan sering dikaitkan dengan pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga. Namun ilmuwan telah menemukan bahwa kegemukan juga bisa ditularkan oleh virus.

Ilmuwan dari University of California, San Diego menemukan bahwa 'ledakan' obesitas khususnya di dunia Barat selama 30 tahun terakhir salah satunya disebabkan oleh virus yang dapat menular layaknya penyakit infeksi.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics Amerika Serikat pada tahun 2010 ini menemukan bukti baru untuk penyakit yang disebut infectobesity, yaitu obesitas yang ditularkan dari orang ke orang seperti infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus yang bertanggungjawab pada obesitas adalah strain dari adenovirus, versi yang juga menyebabkan flu biasa. Virus ini kemudian diberi label virus gemuk.

Ada lebih dari 50 strain adenovirus yang diketahui menginfeksi manusia. Tetapi virus yang dikaitkan dengan obesitas pada manusia hanya satu, yaitu adenovirus 36. Ilmuwan di University of California telah menemukan bahwa anak-anak yang menunjukkan bukti infeksi adenovirus 36 lebih cenderung menjadi gemuk.

Untuk menyelidiki hal ini, ilmuwan mempelajari 124 anak usia 8-18 tahun dengan variasi berat badan. Hasilnya, lebih dari 20 persen anak yang mengalami obesitas terinfeksi adenovirus 36.

Anak-anak yang membawa virus gemuk memiliki berat rata-rata 23 kg lebih besar dari anak yang tidak terinfeksi. Bahkan, adenovirus bisa menyebabkan anak kelebihan berat badan hingga 40 kg lebih besar.

"Obesitas perlu menjadi perhatian utama, khususnya bagi anak-anak. Karena obesitas bisa membawa masalah kesehatan di masa depan, seperti penyakit jantung, penyakit hati dan diabetes," kata Jeffrey Schwimmer, profesor pediatri klinis yang memimpin penelitian, seperti dilansir dari Independent.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa virus menginfeksi sel-sel lemak yang belum matang, sehingga mendorongnya untuk berkembang biak dan tumbuh lebih cepat.

"Ini mungkin mekanisme obesitas, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi dan mencegah virus penyebab obesitas ini," kata Schwimmer lebih lanjut.

Gemuk tak selalu karena makanan

Gemuk tidak selalu disebabkan karena makanan, walaupun makanan adalah penyebab utamanya.Ari Fahrial Syam
“Gemuk tidak selalu disebabkan karena makanan, walaupun makanan adalah penyebab utamanya,” ujar Ari Fahrial Syam, dokter konsultan penyakit lambung dan pencernaan saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (16/10).

Selain makanan, Ari membenarkan bahwa kegemukan juga bisa dipicu oleh virus. Infeksi adenovirus 36 menurutnya bisa merangsang adiposit (sel lemak) yang menyebabkan penimbunan lemak. Karena penyebabnya virus, tentu gemuk bisa menular.

“Karena masih dalam tahap penelitian, jadi mekanisme bagaimana virusnya berpindah dari satu orang ke orang lain juga belum diketahui pasti,” kata Ari lebih lanjut.

Bakteri dan kuman tertentu juga bisa memengaruhi kenaikan berat badan. Misalnya saat seseorang terserang radang amandel, infeksi kuman bisa menyebabkan nafsu makan meningkat. Sebaliknya, kuman penyebab tuberkulosis justru bisa menurunkan nafsu makan.

Sistem metabolisme dan pembakaran kalori juga berpengaruh. Metabolisme adalah proses tubuh yang mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi.

Orang yang banyak makan tetapi tetap kurus berarti memiliki sistem metabolisme yang sangat tinggi. Sistem metabolisme yang sangat tinggi ini membuat makanan lebih cepat dicerna dan membakar kalori lebih besar dari metabolisme rata-rata, sehingga tidak menyebabkan adanya timbunan lemak di tubuh.

Sebaliknya, orang yang makan sedikit tetapi sangat cepat gemuk berarti memiliki sistem metabolisme yang lambat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER