PENELITIAN KESEHATAN

Minuman Soda Percepat Penuaan DNA

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 07:43 WIB
Peneliti menemukan orang yang minum 350 mililiter minuman bersoda per hari mengalami percepatan penuaan DNA. Sel DNA mereka menjadi 4,6 tahun lebih tua.
Ilustrasi minuman bersoda (Getty Images/Boarding1Now)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti menemukan orang yang minum 350 mililiter minuman bersoda per hari mengalami percepatan penuaan DNA. Sel DNA mereka menjadi 4,6 tahun lebih tua.

Para peneliti mengatakan konsumsi minuman soda bergula seperti cola dan limun punya kemungkinan mempercepat penuaan DNA. Mereka telah meneliti dampak minuman ini pada 5 ribu orang. Ini adalah penelitian pertama yang mencari tahu hubungan minuman soda bergula dengan penuaan.

“Konsumsi terus-menerus minuman soda bergula dapat memengaruhi perkembangan penyakit. Bukan hanya merusak metabolisme tubuh akan kontrol gula, tetapi juga mempercepat penuaan jaringan tubuh,” kata Prof Elissa Epel dari University of California, San Francisco, seperti dilansir dari The Guardian, Senin (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penelitian yang telah dipublikasikan pada American Journal of Public Health ini, sebanyak 5.309 orang dewasa sehat yang berusia antara 20 sampai 65 tahun ditanyai soal konsumsi mereka akan minuman soda. Kemudian, DNA mereka diteliti dari sel darah putih.

Peneliti menemukan bahwa telomere – atau ‘topi’ proteksi DNA yang berada di ujung kromosom – lebih pendek pada orang yang melaporkan dirinya terbiasa mengonsumsi minuman soda. Telomere adalah bagian pada ujung kromosom yang memendek setiap kali sel membelah.

Selama ini telomere diteliti hubungannya dengan jangka hidup manusia serta pertumbuhan kanker, penyakit jantung, serta diabetes. Studi lainnya meneliti hubungan antara panjang telomere dengan kebiasaan merokok serta kondisi tertekan.

“Penelitian soal soda ini menimbulkan pertanyaan bagaimana pengaruh konsumsi soda pada anak-anak? Bisa jadi soda merupakan ‘penjahat’ yang tak terlihat,” kata Epel. Ia menekankan bahwa penelitian ini hanya menunjukkan bahwa minuman bergula punya hubungan dengan penuaan sel, tetapi belum terbukti penuh.

Sementara itu, David Jacobs, seorang profesor kesehatan publik dan epidemiologi di University of Minnesota berkata, “Ini adalah penelitian yang menarik. Namun, penyakit adalah masalah jangka panjang. Dibutuhkan penelitian jangka panjang untuk benar-benar tahu apa yang terjadi.” Jacobs tidak terlibat dalam penelitian ini. Di sisi lain, Epel mengatakan timnya berencana menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan penelitian yang lebih lanjut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER