Jakarta, CNN Indonesia -- Terlalu sering bersentuhan dengan teknologi, dalam hal ini
gadget, ternyata berdampak buruk bagi kesehatan jiwa dan raga, khususnya para remaja. Sebuah penelitian terbaru menemukan, bahwa kebiasaan
online para remaja dapat menciptakan masalah di kehidupan nyata. Misalnya, penindasan oleh pacar,
serta timbulnya pikiran negatif terhadap tubuh sendiri.
"Kami menemukan kebiasaan remaja saat online mirip kebiasaan mereka di dunia nyata," psikolog Jeff Temple memberi komentarnya, meski tidak terlibat dalam penelitian ini, sebagaimana dikutip dari Reuters Health. Kebiasaan remaja berselancar di dunia internet ini harus diwaspadai karena sesekali mereka mengakses situs-situs pornografi.
Sementara itu, penelitian lain yang dipimpin oleh Rebecca Dick dari Children's Hospital of Pittsburgh, juga mengerucutkan hasil serupa. Setelah melakukan survei terhadap anak-anak usia 14 sampai 19 tahun di California, AS, diketahui sekitar 41 persen responden dilaporkan pernah mengalami penindasan secara online oleh kekasih mereka.
Penindasan saat kencan secara virtual ini mencakup pelecehan, ancaman, serta penguntitan. Faktanya, penindasan ini lebih banyak dialami perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini berkaitan dengan risiko yang lebih besar untuk terjadinya penindasan secara fisik maupun seksual.
"Pesan yang ingin kami sampaikan adalah hal ini sangat umum terjadi pada remaja. Kami ingin para edukator di sekolah menyadari adanya risiko ini," kata Dick.
Dalam studi kedua, Suzan Doornwaard di Utrecht University di Belanda menemukan fakta, bahwa media sosial juga akan memengaruhi citra dirinya , juga rasa kurang puas akan pengalaman seksual. Ini akan memengaruhi kepercayaan diri di antara perempuan.
"Dalam setiap jaringan sosialnya, hampir semua orang akan menampilkan citra yang sangat positif. Ketika melihat orang lain dalam aura yang lebih positif maka mau tak mau mereka akan membandingkan dengan dirinya," kata rekan penulis, David Bickham dari Center on Media and Child Health di Boston Children Hospital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal
Pediatrics ini menyarankan agar orang tua mengedukasi serta mengawasi sang anak ketika sedang menggunakan internet untuk mengurangi kemungkinan ini. Oleh karena itu, orang tua diharapkan dapat mengawasi perilaku anaknya, baik saat
online maupun
offline.
Orang tua disarankan untuk paham media sosial agar dapat lebih memahami efek positif dan negatif yang ditimbulkan dari penggunaannya. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menjadi panutan bagi anak-anak mereka.