Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan yang baru saja menikah tidak jarang mengeluh mengalami anyang-anyangan, berulang kali ingin buang air kecil tapi tak ada urine yang dikeluarkan. Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah sistitis honeymoon.
Sistitis honeymoon merupakan istilah awam untuk menyebut kondisi peradangan pada kantong kencing yang sering terjadi pada masa bulan madu.
“Penyakit ini termasuk penyakit infeksi saluran kencing terutama dialami oleh wanita baru menikah atau para wanita pengantin baru. Penyakit ini juga bisa dialami oleh para ibu yang baru kedatangan suami yang baru pulang kerja luar kota atau luar negeri,” ujar Ari Fahrial Syam, dokter penyakit dalam dari FKUI-RSCM, dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Ari, penyakit sistitis honeymoon terjadi karena kontak seksual yang sering setelah sekian lama tidak berhubungan atau belum pernah berhubungan. Pasien dengan sistitis honeymoon biasanya mengeluh nyeri anyang-anyangan, buang air kecil (BAK) atau kencing terasa sakit dan panas, bahkan urine berwarna merah. Jika gejalanya berat, pasien juga bisa merasakan demam.
“Oleh karena itu, jika pada pengantin baru yang mengeluh sakit saat BAK kita harus duga sedang mengalami sistitis honeymoon. Penyakit ini jangan dianggap sebagai penyakit yang simpel. Jika tidak ditangani dengan baik, sistitis bisa naik ke ginjal menjadi infeksi ginjal akut,” kata Ari menjelaskan.
Pasien yang mengalami sistitis honeymoon selain merasakan nyeri saat BAK juga merasakan nyeri jika dilakukan penekanan pada perut tengah bawah atau di daerah pubis. Pemeriksaan urine bisa ditemukan adanya sel darah putih atau sel darah merah yang jumlahnya berlebih.
Jika kondisi sakitnya berat, bisa ditemukan peningkatan kadar sel darah putih (leukosit) di dalam darah. Dokter akan memberikan antibiotika dan penghilang sakit untuk saluran kencing pada pasien dengan sistitis honeymoon.
“Penyakit sistitis honeymoon bisa dicegah. Jaga kebersihan seputar lubang kencing, usahakan BAK sebelum dan sesudah berhubungan intim dan jangan menahan BAK,” ujar Ari berpesan.
(mer)