Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi banyak orang, suami memiliki banyak peran bagi istri yang sedang mengandung. Calon ayah memberikan kenyamanan, penghiburan, dan bantuan kepada istri saat proses melahirkan. Dilansir dari laman Independent, penelitian baru menyarankan agar para ayah sebaiknya pergi jauh dari ruang bersalin. Kehadiran mereka bisa membuat proses melahirkan istri lebih menyakitkan.
Penelitian oleh para psikolog di University College London, Kings College London, dan University of Hertfordshire menemukan, bagi beberapa perempuan kehadiran pasangan mereka tidak membuat perbedaan dalam rasa sakit yang dialami. Lalu, untuk perempuan yang menghindari kedekatan hubungan, kehadiran pasangan justru memberikan pengalaman persalinan yang lebih menyakitkan
Saat melakukan penelitian, ilmuwan memberikan 39 perempuan sebuah perangkat berupa tusukan jarum, sementara pasangan berdiri di dekat mereka. Sebelum penelitian dilakukan, para calon ibu diberikan kuesioner yang mengukur apakah mereka menghindari atau mencari kedekatan hubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti memantau aktivitas listrik di otak setelah denyut yang cukup menyakitkan diberikan. Sementara itu, perempuan juga diminta untuk menilai intensitasnya. Percobaan diulang kembali, sementara pasangan mereka tidak berada di sana.
Para peneliti menemukan, dalam banyak kasus rasa nyeri terasa lebih buruk saat pasangan mereka hadir. Berdasarkan laporan dalam jurnal
Cognitive Neuroscience and Effective Neuroscience, semakin peserta menghindari kedekatan hubungan dengan pasangan, semakin sakit pula pengalaman persalinan yang dirasakan saat pasangannya hadir.
Tergantung kepribadian individuMereka yang mencari keintiman tampaknya tidak mengalami pengaruh yang signifikan jika pasangan mereka hadir. Penulis senior Katerina Fotopoulou dari UCL Psychology and Language Sciences menjelaskan, “Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan pasangan selama merasakan sakit perlu disesuaikan dengan kepribadian individu dan cara dia mengatasi masalah.”
“Individu yang menghindari keintiman merasa kehadiran orang lain dapat mengganggu caranya untuk mengatasi ancaman dengan caranya sendiri. Hal itu sebenarnya mempertahankan rasa sakit dan pada akhirnya meningkatkan pengalaman rasa sakit individu.”
“Hipotesis ini lebih lanjut didukung oleh temuan, aktivitas listrik di otak orang-orang dipengaruhi oleh kehadiran pasangan bersamaan dengan laporan rasa sakit mereka.”
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan, perempuan yang memilih untuk bersama pasangan mereka saat persalinan lebih sedikit menggunakan obat penghilang rasa sakit setelah persalinan.
Mengapa terdapat hasil penelitian yang berbeda? Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hasil sebelumnya tidak berhubungan dengan sensasi rasa sakit fisik, melainkan makna dan kebutuhan lebih luas saat persalinan.
(win/mer)