Uniknya Sajian 'Kawin Silang' Yunani-Jawa di Halo Niko!

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 12:20 WIB
Di Indonesia, makanan Yunani tak termasuk jadi salah satu jenis makanan yang populer. Padahal varian menu makanannya sangat enak.
Lukaniko Pita (CNN Indonesia/ Christina Andhika Setyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di Indonesia, makanan Yunani tak termasuk jadi salah satu jenis makanan yang populer. Padahal sebenarnya, Yunani punya varian menu makanan yang sangat enak. Jika makanan Yunani belum terasa akrab di lidah, bagaimana dengan makanan khas Jawa? Atau bagaimana jika keduanya digabungkan jadi satu?

Halo Niko! adalah salah satu restoran yang memiliki konsep cukup unik. Restoran ini menggabungkan dua kultur budaya dan kuliner dari dua wilayah yang berbeda, Yunani dan Jawa. Sang pemilik memang pasangan suami-istri dari kedua wilayah ini. Restoran ini terletak di area belakang gedung Promenade, Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.

Halo Niko!
Daya tarik awal masuk ke restoran ini sebenarnya terletak dari konsep restorannya yang unik. Restoran ini ditata dengan konsep homey. Teras depan rukonya diberi berbagai kursi dan meja yang unik. Beberapa kursi dibuat dari batang pohon besar, sedangkan kursi lainnya ditata dengan kursi besi bergaya tempo dulu dengan bantal yang nyaman. Bunyi lonceng angin yang tertiup angin membisikkan alunan lagu bernuansa irama gending Jawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian dalam restoran mungil ini juga tak kalah menarik. Ruangan dengan kaca-kaca besar membuat cahaya matahari bisa menyinari bagian dalam ruangannya. Papan tulis hitam dengan coretan kapur warna-warni bergaris yang membentuk goresan nama menu, serta hiasan dinding dengan tulisan bernada sindiran lucu jadi hiburan sendiri kala menanti menu disajikan.

Setelah melihat menu, ternyata, restoran ini tak menyajikan menu paduan Yunani-Jawa dari segi citarasanya. Rupanya, mereka menyajikan menu khas Yunani dan juga menu khas Jawa. Memang ada beberapa sajian yang dikawin-silangkan, misalnya ayam bumbu rujak yang bisa disajikan dengan pasta atau nasi. Namun, seperti diketahui, pasta adalah sajian Italia.

Berbagai makanan Yunani yang ditawarkan antara lain souvlaki chicken, merida beef, mama mousaka, pita skepasti beef, greek lamb chops, mezze mezee, spinach lazania, sampai lukaniko pita. Sedangkan menu khas Jawanya yang bisa jadi pilihan adalah lotek, ayam panggang klaten, bihun udang, nasi goyeng aye, sate sapi manis, sego campur mesem dan lainnya.

Karena lidah belum akrab dengan citarasa Yunani, pilihan pun jatuh ke varian snacknya, lukaniko pita. Tak sekadar memikirkan rasa yang unik dan enak, sang pemilik nampaknya juga fokus memikirkan tampilan sajian yang menggugah selera. Penyajian makanannya juga unik. Lukaniko pita disajikan dalam piring-piring keramik tebal berbentuk mirip penggorengan bertangkai.

Lukaniko pita ini sekilas mirip lumpia tebal yang berukuran besar. Namun ini terbuat dari roti pita yang diisi dengan sosis sapi, potongan telur rebus. Roti pita yang pipih ini digulung dan diisi dengan semua bahan dan bumbu-bumbu yang nikmat, bagian dalamnya berwarna kemerahan. Nampaknya bumbu kemerahan ini berasal dari campuran pasta tomat di dalamnya.

Satu porsi lukaniko pita ini berisi dua buah roti pita homemade yang dipotong menjadi empat bagian menyerong. Bagian luar roti pitanya terasa garing karena proses penggorengan, namun bagian dalamnya masih empuk. Rupanya isiannya tidaklah keras dan padat. Artinya begitu digigit, isian lunak ini akan segera berhamburan keluar karena tak menempel di kulitnya. Jadi, hati-hati jika tak ingin baju Anda jadi kotor.

Ternyata bumbu-bumbu masakan Yunani ini tidaklah berbeda jauh dengan rasa masakan lainnya. Bisa jadi sudah ada penyesuaian dengan lidah Indonesia. Kesan pertama, rasanya penganan Yunani ini sangatlah nikmat, apalagi disajikan hangat. Rasa gurihnya berasal dari campuran keju cheddar dan mozarella. Hanya saja, tambahan pasta tomat yang disediakan di sampingnya tidak tercolek sama sekali. Rasanya lebih nikmat ketika dicocol dengan saus sambal dibanding pasta tomat.

Setelah makanan Yunani, makanan Jawa jadi pilihan selanjutnya. Ayam Panggang Klaten segera tersaji di meja. Uniknya, ayam ini bisa disajikan dengan tambahan nasi atau pasta. Ayam panggang ini dibumbui bumbu opor dan diberikan tambahan aneka sayuran, sambal dan disiram sedikit kuah opor. Rasanya tak mengecewakan, namun rasanya lebih nikmat menyantap makanan khas Yunaninya.

Satu yang disayangkan, harga jual seporsi makanannya tergolong cukup mahal. Anda harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk menikmati seporsi makanan ini. Ayam Panggang Klaten dihargai 50 ribu, Lukaniko Pita Rp 50 ribu.

Kali sas orexi, sugeng dahar, selamat makan. (chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER