Jakarta, CNN Indonesia -- Tidur itu ibarat candu. Anda tak akan pernah merasa cukup tidur. Maka, pasti sulit rasanya untuk percaya bahwa Anda terlalu banyak tidur. Apalagi untuk beberapa orang, tidur nyenyak adalah sebuah perjuangan, maka mungkinkah ada orang yang kebanyakan tidur?
Kenyataannya itu ada. Hanya saja sulit untuk menemukan berapa jumlah yang dikategorikan sebagai berlebihan. Cara paling mudah adalah dengan menghitung jumlah waktu dasar yang dibutuhkan seseorang untuk tidur malam. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara 7-9 jam untuk tidur malam.
Terlalu banyak tidur ternyata bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berikut beberapa risiko yang bisa dialami ketika Anda terlalu banyak tidur, dilansir dari
Huffington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah studi tahun 2014 lalu, peneliti menemukan bahwa durasi tidur yang panjang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Orang yang tidur antara 7-9 jam memiliki kemungkinan mengalami gejala depresi 27 persen. Sedangkan orang yang tidur lebih dari itu berpotensi 49 persen mengalami depresi. Studi tahun 2012 menemukan bahwa terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur akan membuat fungsi otak menurun. Perempuan yang tidur lebih dari sembilan jam dan kurang dari lima jam akan mengalami perubahan di otak yang setara dengan proses penuaan di otak selama dua tahun.
Tahun 2013, tim peneliti dari Korea menganalisa kebiasaan tidur sekitar 650 perempuan yang menjalani fertilisasi in vitro. Mereka menemukan bahwa perempuan yang paling subur adalah perempuan yang tidur 7-8 jam tidur setiap malamnya. Sedangkan perempuan yang sulit hamil adalah perempuan yang tidur selama 9-11 jam lebih.
"Kita tahu bahwa kebiasaan tidur akan mengubah ritme sirkadian, sekresi hormon dan siklus menstruasi. Efeknya pada infertilitas lebih besar karena ada banyak hal yang sulit dikontrol," kata Evan Rosenblunth, ahli endokrinologi reproduksi.
Dalam sebuah penelitian di Quebec, para peneliti menemukan bawa orang tidur lebih dari delapan jam semalam, berpotensi terserang diabetes tipe 2. Selain itu mereka juga berpotensi untuk mengalami intoleransi glukosa selama enam tahun. Penelitian di Quebec juga menyebutkan bahwa kebanyakan tidur juga akan meningkatkan berat badan akibat penumpukan lemak. Orang yang tidur 0-10 jam setiap malam, 25 persen berisiko naik berat badan sebanyak lima kilogram, sekalipun sudah menjaga pola makan dan berolahraga.
Dalam penelitian yang dipresentasikan tahun 2012 melalui American College of Cardiology, tidur lebih dari delapan jam akan berpotensi meningkatkan gangguan jantung. Peneliti menganalisis data lebih dari 3000 orang dan menemukan bahwa tidur terlalu lama akan meningkatkan dua kali risiko terserang angina (nyeri dada) dan 1,1 kali terserang penyakit arteri koroner.
Dalam tinjauan 16 penelitian di tahun 2010 lalu, peneliti menemukan peningkatan risiko kematian karena sebab apapun. Tidur lebih dari delapan jam semalam dikaitkan dengan risiko kematian 1,3 kali lebih besar.