Asupan Tinggi Garam Bisa Memprogram Ulang Otak Anda

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 14:16 WIB
Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas McGill, mengungkapkan bahwa konsumsi terlalu banyak garam akan memprogram ulang otak Anda.
ilustrasi kadar garam (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak alasan kesehatan mengapa Anda harus mengurangi konsumsi garam dalam tubuh. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan risiko terserang tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke, sampai retensi cairan.

Sebenarnya hubungan antara natrium klorida, senyawa dari garam dengan hipertensi bukanlah hal yang baru. Hanya saja tak ada penelitian yang bisa memaparkan dengan jelas korelasi keduanya. Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas McGill, mengungkapkan bahwa konsumsi terlalu banyak garam akan memprogram ulang otak Anda.

Program ulang otak ini akan terjadi dengan cara mengganggu proses normal yang terjadi dalam tubuh. Kandungan garam dalam darah akan mengganggu proses yang terciptanya tekanan darah yang normal dan sehat dalam tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan bahwa dalam periode diet asupan garam yang tinggi, akan menyebabkan perubahan biokimia dalam neuron yang melepaskan vasopresin (VP) ke dalam sirkulasi sistemik," ujar salah satu penulis studi, Dr Charles Bourque.

"Perubahan ini melibatkan molekul nurotropik yang disebut BDNF (brain-derived neutrophic factor) atau faktor nurotropik yang diturunkan dari otak, mencegah neuron terhambat dengan sel-sel lain."

Para peneliti menemukan bahwa asupan garam tinggi akan mencegah penghambatan neuron VP. Neuron VP ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan darah dalam arteri. Ketika mekanisme keamanan tubuh ini telah dinonaktifkan dengan kandungan garam tinggi maka tekanan darah akan meningkat lebih cepat dari waktu ke waktu tanpa terdeteksi.

Namun penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine mengatakan hal yang cukup mengejutkan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa asupan tinggi garam tak berkorelasi dnegan risiko kematian yang tinggi secara langsung.

(chs/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER