Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa menggosok gigi adalah sebuah keharusan. Bukan sekadar untuk menangkal kerusakan gigi seperti plak dan mencegah bau mulu.
Namun ternyata jika salah menyikat gigi malah akan berbahaya dan berisiko memunculkan gigi berlubang, busuk atau masalah gusi. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi saat orang menggosok gigi seperti disarikan dari
Huffington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesalahan pertama dan yang paling mudah terjadi adalah, Anda tak cukup lama menggosok gigi, demikian dicatat ahli kesehatan gigi Michael Lenchner.
Sebagian besar dokter gigi menyarankan untuk menggosok gigi selama dua atau tiga menit, tapi hanya sedikit orang yang bisa mencapai waktu ideal itu.
Cobalah untuk memerhatikan berapa lama Anda biasanya menggosok gigi secara rutin. Kemungkinannya adalah orang akan tanpa sadar menggosok gigi dalam waktu yang sangat sedikit karena terlalu terburu-buru untuk berangkat kerja atau untuk tidur.
Untuk amannya Anda bisa menggunakan penunjuk waktu yang biasanya juga suka dipakai untuk memasak. Pasang dalam waktu 2-3 menit sebelum memulai, atau gunakan sikat gigi elektrik dengan waktu menyala yang bisa disetel.
Dianjurkan untuk bersikat gigi sembari bercermin sehingga kita tahu apa yang kita lakukan dengan sikat gigi. Karena seringkali sangat mudah melupakan area penting di dekat gusi.
Di sinilah plak, tartar dan bakteria seringkali bersembunyi dan berkembang biak dan menyebabkan gusi jadi memerah, meradang dan terinfeksi menjadi gingivitis.
Perhatikan lewat cermin, jika sikat gigi terlihat menusuk pipi dalam bisa jadi ada area gigi yang terlupakan. Dengan menggosok gigi sembari bercermin keuntungan lainnya adalah kita bisa melihat lebih dini ketika ada gigi yang retak, mulai berlubang dan sebagainya.
Enamel terbuat dari bahan yang sebenarnya cukup kuat untuk melindungi gigi di bagian luar. Namun bagian atasnya seringkali bisa retak saat kita menggosok dan membuat gigi jadi lemah. Lenchner menyarankan saat menggosok pastikan bulu sikat bergerak 45 derajat di permukaan gigi dan bergerak dalam lingkaran kecil.
Fokuslah pada satu kelompok gigi, sebelum kemudian bergerak ke kelompok gigi lainnya. Setelah menyelesaikan semua lingkaran, sikat bagian garis gusi untuk membersihkan batas gigi dan gusi dari plak dan bakteria.
Enamel akan berisiko lebih besar untuk pecah jika Anda menggosoknya terlalu keras. Jika Anda punya kebiasaan menggertakkan gigi risikonya semakin tinggi lagi.
Jika kedua hal ini terjadi, kerusakan tak hanya sampai di enamel tapi bisa masuk hingga ke dentin dan lapisan cementum. Penyikatan yang terlalu keras juga bisa menimbulkan trauma di gusi yang sensitif menyebabkan iritasi dan resesi.
Sikat gigi yang kini dijual di pasaran ada dalam berbagai tingkat mulai dari yang sangat keras hingga sangat lembut. Tiap orang punya pilihannya sendiri.
Sebaiknya pastikan Anda menggunakan sikat gigi yang lembut untuk mencegah kerusakan. Lenchner mengingatkan, bulu sikat gigi paling lembutpun bisa menyebabkan abrasi jika digunakan tidak tepat. “Sikat gigi elektrik adalah pilihan yang tepat jika Anda ingin menyikat gigi lebih lama dan menjangkau tempat yang lebih tersembunyi.”
Sikat gigi juga bisa jadi tempat berkumpulnya kuman. Jadi rajin-rajinlah mengganti sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Atau ketika bulu sikat sudah mencuat tak beraturan. Bilas bulu sikat gigi dengan air hangat tiap kali pemakaian dan keringkan dengan sempurna.
Pasta gigi yang berbahan dasar baking soda cukup baik untuk menghilangkan noda karena sifatnya yang abrasif — tapi ada sisi negatifnya juga. Baking soda terlalu keras untuk enamel gigi.
Pada beberapa orang sisi negatif ini mungkin tak bisa di toleransi. Karenanya seperti juga pasta gigi dengan pemutih disarankan Lenchner untuk dipilih mana yang paling cocok untuk diri Anda sendiri.
Sikat gigi saja sebenarnya masih kurang untuk menjaga kesehatan gigi. Akan lebih lengkap jika dilakukan juga pengangkatan kotoran di sela gigi dengan menggunakan benang gigi.
Karena area di sela gigi inilah biasanya jadi tempat berkumpulnya sisa makanan dan berkembangnya bakteria yang kemudian berkembang biak dan bisa membahayakan kesehatan dengan menghancurkan enamel dan dentin.
Proses ini biasanya akan berakhir pada pengeroposan gigi hingga berlubang. Caranya gulung ujung benang gigi di telunjuk beberapa kali, lalu tarik dengan tangan yang lain dan tegangkan agar benang gigi bisa masuk ke sela-sela gigi kita.
Menyikat dan menggunakan benang gigi dnegan benar akan mencegah plak untuk menempel di permukaan gigi. Namun membilas dengan berkumur juga tak kalah pentingnya.
Berkumur bertujuan untuk mencegah kuman datang dan menempel lagi di gigi. Pilih cairan berkumur yang bisa membunuh kuman, tanpa alkohol dan bisa menguatkan dan menebalkan enamel gigi sekaligus. Jika tak ada cairan khusus pembilas, berkumur dengan air biasa juga tak apa asal dilakukan dengan seksama.