Jakarta, CNN Indonesia -- Satu helai rambut manusia terdiri dari beberapa komponen. Rambut terdiri dari 60-90 persen keratin, 8 persen air, dan 3 persen lipid.
Kerusakan yang terjadi pada rambut disebabkan oleh rusaknya atau hilangnya komponen-komponen tersebut. Rambut kering, kusam, bercabang, dan pecah-pecah terjadi biasanya disebabkan oleh rusaknya kutikula.
Kutikula pada rambut berbentuk seperti sisik ikan yang tersusun rapi. Ketika rambut dalam kondisi sehat, posisi kutikula akan tertidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ketika kutikula mulai rusak, posisinya akan sedikit mengangkat dan terbuka. Saat inilah rambut akan menjadi kering dan terasa kasar.
Untuk mengetahui apakah rambut Anda sehat atau tidak, Anda dapat merasakannya dengan sentuhan jari. Jika ujung rambut terasa kasar, berarti rambut Anda mengalami tanda-tanda kerusakan.
"Caranya rasakan ujungnya. Kalau kering dan kasar itu sedang tanda awal rambut rusak," kata Research and Development PT Unilever Indonesia, Vivi Tri Andari, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. "Kalau keringnya sudah tingkat tinggi rambut akan kusut," katanya menambahkan.
Lebih lanjut lagi, rambut yang kering, jika tidak diberi perawatan akan mengalami kondisi lebih buruk. Rambut akan kusam, mengembang, sulit diatur, bercabang, bahkan rapuh.
Pada tahap ini, kerusakan rambut sudah sampai pada keratin. Keratin merupakan protein yang memberikan kekuatan mekanik dan perlindungan alami pada rambut. Rambut yang rusak diakibatkan karena keratinnya sudah terurai atau mengalami denaturasi.
Sementara itu, rambut yang tampak kusam lebih disebabkan kehilangan lipid. Salah satu proses penataan rambut yang bisa menghilangkan lipid adalah proses bleaching.
Untuk mengetahui apakah lipid pada rambut masih normal atau tidak, Anda bisa meneteskan air pada rambut. "Kalau masih normal ditetesi air, airnya akan bergumpal. Kalau kehilangan lipid, airnya akan meresap ke pori-pori rambut karena sudah keropos," kata Vivi menjelaskan.
(mer/mer)