Jakarta, CNN Indonesia -- Tak semua orang suka makanan berempah. Ada yang beranggapan rasanya terlalu tajam, pedas dan menyengat. Padahal, di balik semua rasa itu, rempah menyimpan sejuta manfaat untuk tubuh.
Rempah tak hanya membuat makanan jadi lebih nikmat, namun juga jadi senjata herbal untuk melawan berbagai penyakit. Para ahli mengatakan bahwa rempah ini bisa melawan penyakit kanker sampai Alzheimer.
"Kami sekarang mulai melihat dasar ilmiah mengapa banyak orang mulai menggunakan rempah sebagai obat selama ribuan tahun," kata Bharat Aggarwal, profesor di University of Texas dikutip dari Eating Well.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aggarwal mencatat, di India, rempah-rempah cenderung digunakan oleh segelintir orang untuk menghilangkan penyakit jantung dan kanker. Namun ketika India mulai mengadopsi kebiasaan makan yang lebih kebarat-baratan, risiko mereka terserang penyakit jadi lebih tinggi.
Namun ini bukan berarti kalau konsumsi rempah akan bisa menyembuhkan penyakit 100 persen. Namun ada bukti kuat kalau rempah akan membantu mengelola beberapa kondisi penyakit kronis. Menambahkan rempah dalam masakan juga akan membantu mengurangi penambahan bahan makanan yang berpotensi mengganggu kesehatan.
Di antara sekian banyak rempah yang ada, berikut delapan rempah yang diklaim paling sehat.
Rempah ini sangat baik untuk membantu menghilangkan sakit perut dan juga sakit tenggorokan. Sebuah studi membuktikan bahwa menyemprot tenggorokan dengan cairan sage sangat efektif untuk menghilangkan nyeri dan sakit tenggorokan.
Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa masakan dengan tambahan rempah ini akan mencegah gejala awla Alzheimer. Rempah ini akan mencegah enzim kunci untuk menghancurkan asetilkolin, zat kimia otak yang terlibat dalam proses memori dan belajar. Studi lainnya, mahasiswa yang menggunakan ekstrak sage dalam bentuk kapsul memiliki peningkatan daya ingat yang signifikan. Selain itu, sage juga diklaim membuat suasana hati mereka jadi lebih baik. Rempah ini paling banyak digunakan dalam masakan barat. Di Yunani kuno, banyak orang yang menggunakan rosemary untuk membantu mereka meningkatkan konsentrasi. Mereka menggunakannya lewat minyak aromaterapi rosemary.
Rempah hijau ini sering digunakan sebagai bumbu untuk mengolah daging dan unggas. Hal ini ternyata bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan rasa masakan, tapi jugauntuk menghilangkan bakteri dari daging.
Asam rosmarinic dan senyawa antioksidan dalam rosemary akan melawan bakteri penyebab penyakit dan membuat daging tak cepat rusak. Dalam penelitian dari Kansas State University, peneliti melaporkan bahwa menambahkan esktrak rosemary pada daging sapi akan membantu mencegah pembentukan amina heterosiklik (HCA) yang tercipta ketika daging dipanggang, dikukus atau digoreng. Kalau rempah yang satu ini, Anda pasti sudah tahu manfaatnya. Bumbu yang familiar di lidah Indonesia dan India ini ternyata memiliki manfaat untuk mengatasi radang, menghambat tumor, meredakan pilek dan masalah pernapasan lainnya.
Sebagian besar manfaat ini didapatkan karena kandungan curcumin di dalamnya. Curcumin akan membantu menghilangkan rasa sakit radang sendi, cidera dan sakit gigi. Peneliti Bharat Aggarwal juga melihat adanya potensi curcumin sebagai obat kanker. Studi awal menemukan bahwa curcumin akan menghambat pertumbuhan sel tumor dan menekan enzim yang mengaktifkan karsinogen. Bagi masyarakat Indonesia, enaknya cabai yang diolah menjadi sambal sudah tak bisa diragukan lagi. Selain enak, konsumsi cabai ternyata memiliki banyak manfaat salah satunya untuk menurunkan berat badan.
Studi menemukan bahwa senyawa aktif cabai, capcaisin akan meningkatkan pembakaran lemak. Senyawa ini juga menunjukkan kemampuan sel perut untuk melawan infeksi penyebab penyakit perut dan melindungi jantung dari LDL atau kolesterol jahat.
Secara tradisional, jahe digunakan untuk meredakan pilek dan berbagai masalah perut lainnya. Jahe memang kaya dengan senyawa anti radang, gingerol. Beberapa ahli percaya bahwa senyawa ini akan mengurangi rasa sakit radang sendi dan juga memerangi beberapa jenis kanker.
Dalam penelitian terbaru, orang yang mengonsumsi kapsul jahe selama 11 hari, risiko nyeri ototnya berkurang 25 persen. Studi lain menemukan bahwa suntikan ekstrak jahe akan membantu mengurangi rasa sakit karena osteoartritis lutut. Jahe juga dikenal baik untuk para perempuan hamil. Konsumsi jahe akan membantu mengurangi mual di pagi hari. Sejak zaman dahulu, orang Yunani dan Romawi Kuno menggunakan kayu manis untuk meningkatkan nafsu makan. Kayu manis ini juga sering digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan. Tak heran kayu manis dihargai sangat tinggi oleh Raja Salomo.
Beberapa studi menemukan bahwa menambahkan satu sendok teh kayu manis pada makanan sehari-hari akan membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Kayu manis akan membantu mengontrol gula darah.
Saffron biasanya digunakan untuk mengolah nasi briyani. Selain memiliki cita rasa yang kuat, rempah ini juga bermanfaat untuk mengangkat mood.
Penelitian dari Roozbeh Psychiatric Hospital di Tehran University of Medical Sciences menemukan bahwa saffron bisa membantu meredakan PMS dan depresi. Jangan menganggap peterseli hanya sebagai hiasan makanan semata. Peterseli ternyata juga memiliki manfaat besar untuk tubuh. University of Missouri menemukan bahwa 'ramuan' peterseli akan membantu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Para ahli merekomendasikan untuk mengambil sedikit peterseli dan mencincangnya. Tambahkan cincangan ini pada makanan yang Anda santap setiap harinya.