Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini beredar kabar bahwa orang gemuk sulit untuk hamil. Entah fakta, entah mitos belaka. Semua seolah masih simpang siur. Namun, ahli ginekologi Profesor Biran Affandi mengatakan kabar tentang orang gemuk sulit hamil itu adalah benar. "Orang gemuk susah hamil karena ovulasinya tidak teratur," kata Biran usai acara peluncuran dan konferensi pers pil kontrasepsi oral terbaru di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (20/4).
Biran menjelaskan, orang gemuk berarti memiliki berat badan berlebih. Kelebihan berat badan ini diakibatkan adanya timbunan lemak di dalam tubuh.
"Yang dia makan lebih banyak dari yang dia pakai. Artinya dia menimbun lemak," ujarnya. Pada akhirnya, lemak ini akan memengaruhi hormon dalam tubuh, termasuk hormon ovulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, dalam kondisi tertentu, kegemukan bisa memengaruhi kondisi janin yang sedang dikandung. "Orang yang gemuk hamilnya susah, kalau mau hamil juga susah," kata Biran. "Anaknya nanti bisa terlalu kecil, prematur," ujarnya menambahkan. Bahkan pada titik tertentu, bayi dalam kandungan bisa mengalami kematian.
Terkait fakta tersebut, Biran pun mengungkapkan sebuah penelitian yang mendukung pernyataannya. "Pada penelitian ditemukan kalau orang yang gemuk kalau hamil lebih banyak masalahnya. Banyak berkunjung ke dokter atau banyak keluhan," kata Biran.
Tak hanya orang gemuk yang akan mengalami masalah pada kandungannya. Orang dengan berat badan di bawah berat proporsional pun, alias kurus, akan mengalami gangguan kehamilan. "Energi untuk membuat ovulasi juga berkurang," ujar Biran menjelaskan.
Biran pun mengimbau para perempuan untuk memiliki berat badan proporsional saat ia hamil. Hal ini demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terhadap janin.
(utw/utw)