Jakarta, CNN Indonesia -- Paspor dalam istilah diplomatik adalah alat ampuh yang memungkinkan pemegangnya melakukan perjalanan lintas batas negara dengan mudah.
Inilah yang dilakukan oleh perusahaan keuangan Arton Capital. Arton Capital selama ini mengkhususkan diri membantu orang-orang kaya memperoleh beberapa kewarganegaraan, kadang melalui program-program investor imigran.
Baru-baru ini, Arton Capital mengumpulkan peringkat paspor terkuat di dunia. Peringkat tersebut menunjukkan paspor negara mana saja yang memberikan kepada pemegangnya mobilitas global terluas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini didasarkan pada berapa banyak negara yang bisa dikunjungi tanpa visa atau dengan bisa mendapatkannya begitu tiba di negara tersebut. Negara-negara maju dengan perekonomian progresif jadi yang terbaik.
Tempat pertama diduduki oleh paspor Amerika Serikat dan Inggris. Pemegang paspor AS dan Inggris memiliki akses ke 147 negara. Paspor dari negara paling padat penduduknya di dunia, Tiongkok, menawarkan akses cepat ke 74 negara, seperti dilansir dari laman CNN.
Sementara, pemegang paspor India tampaknya tak begitu beruntung, hanya 59 tujuan mudah saja yang diberikannya. Paspor Rusia berikan 98 pilihan negara untuk dituju.
Berikut adalah peringkat paspor dengan kekuatan akses teratas, diikuti oleh banyaknya jumlah negara yang bisa diakses:
- Amerika Serikat, Inggris (147 negara)
- Perancis, Korea Selatan, Jerman (145 negara)
- Swedia, Italia (144 negara)
- Denmark, Singapura, Finlandia, Jepang, Luksemburg, Belanda (143 negara)
- Swiss (142 negara)
Peringkat terbawah paspor berdasarkan jumlah negara yang bisa diakses:- Republik Demokratik Kongo, Yaman, Republik Afrika Tengah, Kosovo (41)
- Equatorial Guinea, Bhutan, Komoro, Burundi (40)
- Somalia, Eritrea (39)
- Afghanistan, Djibouti, Irak, Ethiopia, Nepal (38)
- Sudan Selatan, Kepulauan Solomon, wilayah Palestina, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, Myanmar (28)
Daftar negara tersebut didasarkan pada 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan enam wilayah, serta data visa dari Asosiasi Penerbangan Udara dan sumber lain, menurut Arton.
(win/mer)