Bondan Winarno Sudah Capek Bawa Masakan Daerah ke Jakarta

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 17:59 WIB
“Saya sendiri bergerak di bidang kuliner ini sudah capek berusaha membawa makanan-makanan daerah ke Jakarta.”
Menurut Bondan, kuliner daerah belum berhasil menemukan panggungnya di Jakarta (Detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang merasa sudah cukup melestarikan warisan budaya negaranya dengan cara berteriak di jalan ketika negara tetangga mengklaim makanan di negerinya.

Namun, beberapa orang ada yang terus berjuang melakukan tindakan nyata. Orang Indonesia mengenal Bondan Winarno sebagai pakar kuliner Indonesia sejak wajahnya tampil sebuah program kuliner di televisi.

Bukan sebatas itu, rupanya beberapa tahun belakangan Bondan terus mengusahakan untuk membawa makanan asli daerah Indonesia ke Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya sendiri bergerak di bidang kuliner ini sudah capek berusaha membawa makanan-makanan daerah ke Jakarta,” kata Bondan saat ditemui di peresmian sebuah pusat kuliner di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Bondan bercerita mengenai dua ikon kuliner di Bali yang sangat terkenal, luar biasa larisnya, salah satunya adalah ayam betutu. “Dua tahun dengan sabar saya usahakan untuk bisa buka cabang di Jakarta, sampai hari ini enggak berhasil.

Bukan karena dia (koki di daerah) enggak mampu, tapi enggak mau,” katanya.

Kuliner daerah, menurut Bondan, belum berhasil menemukan panggungnya di Jakarta.

“Saya akhirnya mengambil jalan pintas, bergabung dengan satu perusahaan yang mau mengajak investasi untuk menciptakan frachise-franchise masakan lokal,” ujarnya.
 
Bondan menjelaskan, beberapa tukang masak sudah dikirim. Tukang masak, Bondan suka rikuh menyebutnya dengan istilah chef, katanya. “Karena kenyataannya orang tersebut tidak sekolah masak, meskipun pintar dalam memasak.”

Tukang masak itu dikirim ke Bali untuk belajar. Sampai dia betul-betul ahli dalam masakan Bali. “Kalau saya cicipi saya tahu ini masakan Bali,” ucapnya. “Orang itu nanti akan kita pakai untuk mendirikan, katakan kita bikin saja satu brand misalnya nasi campur Bali.”

Merek kuliner tersebut lah yang kemudian mampu muncul di mal, foodcourt, restoran-restoran besar, kata Bondan. Jika tidak, diam-diam kuliner Indonesia akan menghilang. “Kita cari ayam betutu saja tidak ada.”

Banyak restoran dengan memakai merek Ayam Betutu. Sayang, pemakaian nama masakan ayam khas Bali tersebut tidak disertai dengan keotentikan rasa. “Sebetulnya itu bukan betutu. Itu hanya ayam yang dimasak pedas.

Bondan menjelaskan, ada beberapa jenis masakan betutu Bali. “Ada betutu Gilimanuk, sebetulnya saya enggak mau anggap itu betutu. Itu istilahnya adalah betutu lawar, ayam goreng betutu yang dimasak terlalu banyak cabai.”  

Bondan bilang, jika terlalu pedas justru akan menghilangkan gurihnya. “Betutu yang asli sebetulnya adalah betutu Ubud, betutu Gianyar, itu bikinnya pun sulit.” Betutu Ubud itulah yang ingin dibawa oleh Bondan ke panggung-panggung kuliner di mana-mana, termasuk luar negeri. “Karena itu menunjukkan kekayaan kuliner kita.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER