Pandeglang, CNN Indonesia -- Kelezatan buah durian tentunya tak bisa dimungkiri lagi. Tapi bagi para pencintanya tentunya. Rasa dan aroma yang kuat membuat siapapun seolah bisa terbuai saat memakannya.
Sayangnya, buah lezat itu seringkali meninggalkan limbah yang banyak usai menyantapnya. Tempat sampah pun seketika penuh setelah pesta durian.
"Biji banyakan ke buang. Haji Arif punya ilmu buat ngilangin lendirnya. Kan susah," kata Atma, anak ke-6 Haji Arif sekaligus penjaga warung Duren Jatohan Haji Arief (DJHA) yang berada di Pandeglang, Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terinspirasi dari hal itu, Haji Arif pemilik Duren Jatohan Haji Arif, membuat inovasi dari limbah durian. Ia akhirnya menemukan cara membuat penganan dari biji durian yang diberi nama Keripik Biji Duren.
Keripik ini memang bukan barang baru. Penganan renyah ini sudah ada sejak 2010 lalu. Rasanya gurih. Tak ada sedikitpun ada rasa durian yang khas itu. Hanya ada sedikit rasa manis.
Di balik potongan tipis keripik dan teksturnya yang renyah, ternyata keripik ini memiliki kandungan yang luar biasa. "Omega 6 ada enam persen. Kalau salmon kan omega 6-nya dua persen," ujar Atma.
Atas keunikan dan kandungan gizinya itu, banyak perusahaan makanan ringan yang mengajak Haji Arif bekerja sama. Tentunya dengan memperbanyak produksi keripik miliknya.
Namun Haji Arif tak bergeming. Ia enggan memberi tahu resepnya dan tidak membolehkan resep itu berpindah tangan. "Kasihan nanti home industri kerja apa," kata Atma menirukan perkataan ayahnya itu.
Daging durian sudah habis disantap, biji durian sudah bisa diolah. Tinggal kulitnya.
Rencananya, untuk mengurangi limbah kulit durian, DJHA akan bekerja sama dengan IAIN Serang untuk mengelola kulit durian. "Nanti kulitnya gabungan sama mahasiswa ada penemuan buat biogas," ujar Atma.
Anda bisa membawa pulang satu kantong keripik biji durian dengan harga Rp 20 ribu.
(mer/mer)