Jakarta, CNN Indonesia -- Kehamilan menyebabkan banyak perubahan di tubuh perempuan, termasuk munculnya garis-garis merah di kulit yang disebut stretch mark. Tapi sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya stretch mark menjengkelkan di kulit ibu hamil.
Ada dua teori yang menjelaskan tentang bagaimana stretch mark muncul dan mengganggu ibu hamil. Teori pertama, ketika berat badan naik dengan cepat, kulit akan tertarik hingga memberi ruang bagi jaringan lain untuk terbentuk. Teori lainnya, stretch mark muncul karena adanya perubahan hormon.
Menurut Dr. Eric Bernstein, associate professor di University of Pennsylvania School of Medicine, kehamilan dan berat badan membawa perubahan hormonal yang memengaruhi peradangan kulit. Namun, apapun penyebabnya, Anda dapat melakukan beberapa langka pencegahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah agar stretch mark tak ‘menyerang’ ibu hamil:
Tanyakan pada dokter kandungan Anda untuk meresepkan krim yang aman untuk mencegah munculnya stretch mark di perut yang makin membesar.
Salah satu krim, seperti Tretinoin, dipelajari oleh Departemen Dermatologi di University of Michigan Medical Center, dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan krim asam retinoat di awal kehamilan menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam mencegah dan menyembuhkan stretch mark yang terjadi pada kehamilan.
Minumlah banyak air selama kehamilan. Dehidrasi dapat menyebabkan peradangan pada jaringan kulit.
Air putih tidak hanya membantu menjaga kulit agar tetap sehat, tetapi juga untuk meningkatkan volume darah yang sangat penting pada saat kehamilan, serta mencegah sembelit dan kelelahan, menurut laporan American Pregnancy Association.
Jagalah kelembapan kulit dengan rutin menggunakan pelembap. Namun, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan, karena banyak pelembap yang mengandung bahan kimia tak diinginkan yang dapat terserap ke dalam kulit.
Petroleum jelly adalah salah satu pelembap terbaik yang melindungi kulit tapi tidak membuat bahan kimianya terserap. Setelah mandi dan sebelum mengeringkan badan dengan handuk, oleskan petroleum jelly terlebih dahulu. Cara ini bisa menyegel kelembapan air yang akan diserap oleh kulit.
Konsumsilah makanan yang kaya vitamin antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E. Makanan seperti buah apel, plum, kacang merah, dan sayuran berdaun hijau, semua sarat dengan antioksidan.
Makanan antioksidan membantu tubuh memproduksi kolegan dan elastin. Keduanya diperlukan untuk mempertahankan elastisitas dan kesehatan kulit.
Jaga berat badan agar tak naik berlebihan. Kenaikan berat badan yang tak wajar bisa mengarah ke stretch mark karena jaringan lemak yang berlebih. Kelebihan berat badan juga membawa perubahan hormonal yang menyebabkan stretch mark.
Mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil juga meningkatkan risiko diabetes gestasional, yang dapat menyebabkan masalah kulit, membuat seorang perempuan rentan terhadap stretch mark.
Dalam sebuah studi yang dilaporkan dalam Diabetes, jurnal dari American Diabetes Association, tikus laboratorium dengan diabetes memiliki penurunan yang signifikan dalam produksi kolagen.
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam hamil dapat bermanfaat bagi tubuh, juga menjaga berat badan dan meningkatkan suasana hati. Olahraga juga membantu tubuh mengatur hormon dan mencegah timbulnya diabetes. Regulasi hormon penting dalam menghindari stretch mark.