Merebut Lidah Publik Jerman Lewat Kolak

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 01 Mei 2015 18:20 WIB
Frankfurt Book Fair bukan hanya memamerkan buku, tetapi juga kuliner. Salah satu andalan Indonesia di sana adalah kolak.
Makanan Indonesia buatan Petty Elliott yang akan dibawa ke Frankfurt Book Fair 2015, 13-18 Oktober mendatang. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari kejauhan, wajahnya mirip mousse cokelat. Warnanya sama pekat, teksturnya sama kental. Apalagi ia disajikan di sebuah gelas berkaki nan mungil. Bagian atasnya ditaburi potongan kacang dan cokelat, yang amat menggoda selera.

Namun begitu sampai di lidah, bayangan mousse cokelat buyar sudah. Di tengah manis yang dominan, ada rasa yang sangat tradisional. Rasa pisang. Ia membaur sempurna dengan kuah cokelat kental dan taburan kacang di atasnya. Satu suap jelas tak cukup. Lidah pun terus menagih, sampai porsi mini itu tandas.

Apa sebenarnya makanan itu disebut?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan Indonesia yang akan dibawa ke Frankfurt Book Fair 2015. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
"Itu kolak, tapi memang bentuknya tidak seperti kolak," ujar Petty Elliott, pembuatnya. Dirasa-rasa, pisang nan manis berbalut kuah kental itu memang mirip kolak. Namun cara penyajian makanan yang satu ini jauh dari mangkuk dan warna kusam kolak.

"Tidak ada yang menyangka itu kolak. Memang biasanya kan kolak identik dengan mangkuk, terus kuahnya putih," kata Petty pada CNN Indonesia saat ditemui di Galeri Nasional, Kamis (30/4). Penyajian yang dipilih Petty membuat makanan buka puasa itu lebih modern.

Kolak modern itulah yang akan dibawanya ke Frankfurt, Jerman, Oktober mendatang. Petty akan menyajikan makanan-makanan tradisional Indonesia yang dibuat ulang dengan penyajian berbeda, ke Frankfurt Book Fair 2015.

Itu merupakan festival buku terbesar di Eropa, bahkan dunia. Jutaan orang berkunjung ke sana. Petty sudah pernah membawa kolaknya ke ajang itu. Yang berbeda kali ini, Indonesia akan menjadi tamu kehormatan. Buku-buku, karya gambar, cerita anak, sampai kuliner kita akan mengisi stan seluas 2.500 meter persegi.

Makanan Indonesia yang akan dibawa ke Frankfurt Book Fair 2015. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
"Tahun lalu kolak sangat disukai orang di sana. Mereka bilang rasanya sangat tradisional. Tahun ini saya mau bawa lagi," ujar Petty membanggakan masakannya. Kolak itu tentu tak sendiri. Petty membawa serta tumpeng nasi kuning dengan rendang dan ayam rica-rica untuk menemaninya. Bumbunya khas Manado.

Kuliner tradisional lain tidak ketinggalan. Lontong sayur dan satai juga bisa dinikmati, meski bukan di stan utama. Indonesia akan membuka gerobak-gerobak kaki lima di kawasan bersejarah, kota tua Frankfurt. Yang istimewa, ada sastrawan yang menemani penikmatnya.

Program itu dinamai Kaki Lima Literature.

Sementara di stan utama, Indonesia menyajikan berbagai rempah yang biasa disukai bule. Mereka juga diajak berkelana menjelajah berbagai masakan khas sarat bumbu. Anak-anak pun bisa mengikuti Food Explorer Program.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER