Jakarta, CNN Indonesia -- Jam tangan ini bukan jam tangan biasa. Pemilik jam tangan bertahta berlian senilai US$ 100 ribu melupakan perhiasan mewahnya tersebut di pos pemeriksaan Bandara International Newark Liberty, New Jersey, Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman CNN.
Si pemilik, pengusaha real estate Jepang itu, cukup beruntung karena dia akan mendapatkan kembali jam tangan berharga itu.
Seorang petugas administrasi keamanan bandara melihat jam Cartier-nya, dan menyimpannya dengan barang-barang lain yang ditinggalkan para wisatawan pada hari itu, berdasarkan siaran pers Administrasi Keamanan Transportasi (Transportation Security Administration/ TSA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekan si pemilik arloji yang ada di New Jersey menghubungi TSA untuk melacak jam tangan, yang bertabur ratusan berlian kecil. Dia juga mengirimkan beberapa gambar si pemilik saat memakai jam tersebut. Pemiliknya mengaku, jam itu nilainya lebih dari US $ 100 ribu atau sekitar Rp1,3 miliar.
Setelah TSA mengonfirmasi tanggal terbang pemiliknya, terminal ditemukan jam, dan kisaran waktu jam itu ditemukan, reuni pun dijadwalkan. Gambar-gambar (arloji) juga banyak membantu, kata TSA. Teman si pemilik dari New Jersey itu menjemput jam pada Kamis siang hari.
“Orang yang menjemputnya mengatakan, dia berencana terbang ke Jepang malam ini untuk memberikan jam secara pribadi kepada pemiliknya,” kata juru bicara TSA, Lisa Farbstein.
“Dia sangat bersyukur petugas TSA menemukannya di pos pemeriksaan dan memberitahu petugas TSA di kantor Lost and Found bahwa jam tersebut dibuat khusus dan merupakan satu-satunya.”
Kebanyakan orang tidak meninggalkan perhiasan mahal, meskipun dua tahun lalu tim TSA Newark mengembalikan cincin berlian empat karat yang hilang kepada pemiliknya.
Biasanya, wisatawan lupa dengan barang-barang seperti kacamata hitam, kunci, kartu identitas, ikat pinggang, topi, jaket, ponsel, laptop, obat resep, ransel, dan mainan anak-anak, kata Farbstein.
(win/utw)