Surat Cinta 70 Tahun dan Tragedi Asmara Saat Perang Dunia II

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 14:15 WIB
Sebuah surat cinta bukan cuma soal jadi kenang-kenangan yang romantis, tapi juga jawaban atas sebuah tragedi.
ilustrasi (Thinkstock/MrKornFlakes)
20 Mei 1944

Sayang,
Ayah memperbaiki halaman rumah dan ia benar-benar melakukan pekerjaan yang baik, kelihatannya bagus. Ada begitu banyak semak-semak di sini dan aku belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk bisa memangkasnya. Sekarang semuanya terlihat indah. Semua bunga musim semi mulai mekar dan melihat mereka hanya menambah kerinduanku padamu.

Kadang aku bersimpati dengan diri sendiri dengan menghitung sampai bulan aku terakhir kita bertemu. Tapi aku mencoba untuk tidak kasihan pada diri sendiri. Ada banyak yang jauh lebih buruk daripada aku. Kamu adalah orang yang justru mengalami kesulitan lebih berat. Aku punya Dee, yang dengan melihatnya bisa mengalahkan apapun. Tanpa dia, aku tidak bisa bertahan hidup terpisah denganmu. Tapi sayang, aku merindukan dirinya, Tidak bisa lagi hidup lebih lama tanpamu, sayang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aku mencintaimu, Polly.

27 Mei 1944

Hai sayang,

Menyebalkan sayang, aku ingin sekali menggandeng tangan Dee ketika melihat film pertamanya. membawanya ke Youngstown, Pittsburgh atau Cleveland ke salah satu bioskop dengan lobi panjang yang mengesankan dan toko permen serta poster yang menarik. Aku berani bertaruh dia akan menyukainya. Jangan tunda kesenangannya sampai aku pulang, tapi biarkan aku tahu bagaimana reaksinya terhadap semua film glamor produksi Hollywood.

Frank

Surat Frank dan Polly

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER