Studi Cokelat dapat Menurunkan Berat Badan Hanya Tipuan

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2015 12:35 WIB
John Bohannon berusaha menelanjangi bagaimana penelitian tentang tren diet saat ini 'tidak berarti' dan didasarkan 'ilmu pengetahuan yang mengerikan'.
John Bohannon melakukan studi sensasional palsu yang menipu media internasional. (Pixabay/condesign)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Saya Menipu Jutaan Orang untuk Berpikir Cokelat Membantu Menurunkan Berat Badan. Begini Caranya.”

Itu adalah judul artikel pada 27 Mei yang ditulis seorang jurnalis ilmu pengetahuan John Bohannon. Bohannon berusaha menelanjangi bagaimana penelitian tentang tren diet saat ini adalah 'tidak berarti' dan didasarkan 'ilmu pengetahuan yang mengerikan'.

Dilansir dari laman sciencenews.org, Bohannon melakukan studi sensasional palsu yang menipu media internasional. Ini tak lain adalah plot yang disengaja untuk mengekspos ilmu pengetahuan buruk dalam studi tentang diet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyamar sebagai profesor Johannes Bohannon, direktur penelitian dari Institut Kesehatan palsu, John Bohannon, jurnalis yang banyak menulis tentang biologi dan ilmu pengetahuan itu, melakukan penelitian yang dia sebut sebagai 'studi yang cukup khas' dalam bidang penelitian pola makan.

John bekerjasama dengan wartawan siar Jerman, Peter Onneken dan Diana Löbl. Mereka meminta Bohannon melakukan uji klinis terhadap efek cokelat hitam. Ini dilakukan sebagai bagian dari produksi film dokumenter yang mengekspos betapa sederhananya ilmu pengetahuan yang buruk dapat menjadi berita utama.

“Itu ilmu pengetahuan yang buruk. Hasilnya tidak berarti, dan informasi kesehatan yang diklaim telah diledakkan media hingga diterima oleh jutaan orang di seluruh dunia itu benar-benar tidak berdasar,” kata Bohannon dalam artikelnya laman io9.com.

Untuk membuktikan hal tersebut, tim tersebut meminta lima orang laki-laki dan sebelas perempuan berusia 19 – 67 tahun, untuk mengikuti diet rendah karbohidrat yang baik, atau diet yang sama dengan tambahan 1,5 ons cokelat hitam. Sementara, kelompok kontrol diminta untuk makan seperti biasa.

Sementara data menunjukkan, kelompok yang memakan diet rendah karbohidrat, sekaligus menyantap cokelat hitam, kehilangan berat 10 persen lebih cepat, dan hasil kolesterol yang baik, Bohannon menekankan bahwa penelitian tersebut tidak benar.

“Saya beritahukan sedikit rahasia kotor. Jika Anda mengukur sejumlah besar hal tentang sejumlah kecil orang, Anda hampir dijamin mendapatkan hasil signifikan secara statistik.”

“Bohannon menjelaskan, ini berkat metode yang dikenal sebagai 'p-hacking'. Dengan metode itu, penelitian ini bisa saja menunjukkan cokelat membantu tidur atau menurunkan tekanan darah, karena ambang batas data yang diklasifikasikan sebagai 'signifikan' tingkatnya hanya 0,05 persen.”

Setelah jurnal jurnal diperdaya untuk menerima penelitian buruk tersebut, Bohannon dan rekan-rekannya kemudian menyusun siaran pers yang ceritanya tidak bisa dilacak oleh para wartawan dan editor.

Penelitian ini terpampang di surat kabar dan situs-situs di 20 negara dengan enam bahasa. Tampaknya ini membuktikan, betapa mudahnya ilmu pengetahuan yang tidak jujur dapat beredar di media-media di penjuru dunia.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER