Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang beranggapan bahwa harta yang paling berharga di seluruh dunia adalah emas. Namun tak semua orang berpikir demikian. Nyatanya safron lebih berharga daripada emas. Bahkan salah satu bagian dari keluarga rempah-rempahan ini dijuluki sebagai emas merah.
Dengan panenan terbaiknya, safron bernilai US$ 65 atau setara dengan Rp 860 ribu per gramnya. Nilainya yang konstan tinggi ini didapatkan dari 200.000 helaian merah halus dari 70.000 bunga
Crocus sativa yang dipetik dengan tangan.
Kota penghasil Safron adalah Iran, di mana hal ini merupakan tradisi lebih dari 3000 tahun lalu. Negara ini menghasilkan lebih dari 90 persen dari 250 ton yang diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya. Negara ini dianggap sebagai penghasil safron terbaik karena kondisi ekologinya yang unik. Tanaman aromatik yang kuat ini digunakan adalah untuk masakan lokal, kosmetik dan obat tradisional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam makanan, safron yang dikenal sebagai rempah makanan Timur Tengah dan India ini biasa dipakai untuk membuat nasi safron, paella atau bumbu masak lainnya. Ketika dimasak bersama nasi, safron akan menghasilkan warna kuning kemerahan dan memiliki rasa yang lebih khas.
Sayangnya bisnis rempah ini agak sulit dalam beberapa tahun terakhir. "Kita tidak bisa menggunakan bank," kata Mehrdad Rowhani, CEO dari Saffron Rowhani di Khorosan, provinsi yang menghasilkan 70 persen safron.
Namun kualitas unik dari rempah-rempah Iran ini, banyak orang Iran yakin bahwa safron akan tetap mempertahankan posisinya sebagai standar emas.
Pemerintah pun telah mengumumkan rencana untuk mendorong daerah baru untuk budidaya demi meningkatkan hasil panen.
(chs/mer)