Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai jajanan masa kecil terkadang membuat Anda kangen. Mungkin ada beberapa yang masih ada sampai saat ini, namun kebanyakan sudah tak lagi diproduksi.
Namun, ini tak berarti Anda tak bisa bernostalgia dengan jajanan jadoel ini. Sunda Unik Jajanan Jaman Baheula adalah salah satu tujuan Anda ketika Anda ingin bernostalgia dengan jajanan era 80-90 an ini.
Sunda Unik Jajanan Jaman Baheula ini menghadirkan berbagai camilan unik dan jadoel. Sebut saja, cokelat ayam, kwaci gajah (kuaci biji semangka), tingting gepuk, mi lidi, permen rokok, permen davos, kaluwa jeruk, telur cicak, permen sanca, gulali bentuk, permen sapi, cokelat suzzana, sampai kue satu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti |
Ketika ditemui di gerainya di Kampoeng Tempo Doeloe Jakarta Fashion and Food Festival 2015, La Piazza Kelapa Gading, terlihat banyak orang yang antusias memilih camilannya.
"Wah, ada cokelat ini," kata salah satu pengunjung sambil menunjuk cokelat ayam jago yang jadi favoritnya saat kecil. Ekspresi pengunjung pun serasa takjub sekaligus girang saat melihat semua makanan kecil yang dulu dibelinya di warung kelontong dan sempat 'punah' kini telah kembali.
Permen cicak butiran warna-warni, cokelat lembut berlabel ayam jago, permen davos mint, dan permen susu berbentuk sapi yang manis terasa masih enak dan akrab di lidah. Bagi penikmatnya, makanan ini bukan hanya sekadar makanan biasa, tapi lebih pada pembangkit memori indah masa kecil.
Gerai di Kampoeng Tempo Doeloe ini hanyalah gerai sementara, namun sang penjaga gerai mengatakan kalau gerai aslinya berada di Bandung. Itulah mengapa gerainya dinamakan dengan tambahan kata Sunda. Sunda sebagai penunjuk kota Bandung, lokasi tokonya.
Diakuinya, tak mudah mendapatkan makanan-makanan ini. Hanya saja, karena sudah menemukan produsen khusus masing-masing camilan, mendapatkan semua ini bukanlah hal mustahil. "Memang sudah banyak yang tidak produksi besar lagi. Tapi karena sudah langganan, jadi bisa dapat," ucapnya.
Hanya saja diakui dia, kini, perusahaan jajanan ini tak lagi sebuah perusahaan besar. "Rata-rata sekarang hanya usaha rumahan saja."
Meski tergolong cukup lengkap menghadirkan berbagai makanan nostalgia ini, masih ada beberapa makanan masa kecil yang belum berhasil didapatkan. Dan faktanya, makanan ini justru banyak yang mencarinya karena rasanya yang unik, gurih dan enak.
"Yang belum berhasil dapat itu Anak Mas (camilan mirip mi instan berukuran kecil yang diberi bumbu gurih serta harus diremas dengan tangan baru dinikmati)," katanya. "Susah banget carinya, padahal banyak juga yang nanyain itu."
Tak ada yang berubah dari jajanan jadul ini, baik rasa atau pun kemasannya. Semuanya memang dilakukan untuk memberikan sentuhan originalitas serta membangkitkan memori masa kecil akan semua makanan ini. Bentuk dan logo kemasannya pun masih dipertahankan sesuai era kejayaan camilan ini di masa lalu.
Sayangnya, dari semuanya ini, ada satu yang berubah. Tentunya perubahan ini sangat terasa untuk Anda, terutama yang tumbuh di masa camilan ini populer. Yang berubah tentunya adalah harga jualnya.
Jika dulu satu cokelat ayam dihargai Rp 100 per buahnya, kini cokelat ayam dijual seharga Rp 5 ribu per buah. Sekantong mi lidi yang dulu dijual Rp 500-1000 kini seharga Rp 15 ribu. Harga makanan ini berkisar antara Rp 5-25 ribu per buahnya.
Rasanya sesekali bernostalgia dan membangkitkan sisi masa kecil dalam diri Anda dengan makanan ini, harga bukanlah masalah. Harga ini tentunya masih lebih murah dibanding dengan jajanan masa kini di tempat
hangout populer Anda sambil menikmati secangkir kopi saja.
(chs/mer)